352 WNA Cina  Masuk Indonesia, Syarief Pertanyakan Kebijakan Pemerintah

Sabtu, 8 Mei 2021
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan.

Jakarta, Sumselupdate.com –  Wakil Ketua MPR RI  Syarief Hasan, mempertanyakan masuknya kembali Warga Negara Asing (WNA) asal Cina di masa Pandemi Covid-19. Pasalnya, Pemerintah telah membuat larangan mudik lebaran untuk memotong laju Pandemi Covid-19, namun masih membuka keran masuknya WNA ke Indonesia.

Syarief sapaan akrab Syariefudin Hasan, meminta ketegasan pemerintah untuk melakukan pembatasan dan pelarangan WNA masuk ke Indonesia.

“Pemerintah mesti tegas, bukan hanya melarang masyarakat mudik lebaran, tetapi juga membatasi masuknya WNA dari beberapa negara yang terindikasi mengalami kenaikan kasus Covid-19,” ujarnya.

Syarief menyesalkan masuknya WNA asal Cina yang merupakan episentrum pertama Covid-19 di tengah situasi Pandemi yang belum berkesudahan.

Advertisements

“Kebijakan Pemerintah kontraproduktif dengan membiarkan WNA asal Cina masuk ke Indonesia di tengah pelarangan mudik lebaran dalam negeri,” katanya

Dikatakan, empat kloter pesawat carteran yang membawa 352 WNA Cina tiba di Bandara Maleo Morowali, Sulawesi Tengah. Pesawat carteran dengan menggunakan maskapai penerbangan Wings Air ini tiba pada Rabu, (5/5/2021).

WNA asal Cina tersebut langsung menuju ke lokasi pembangunan smelter di Morowali dan 89 WNA di antaranya akan melanjutkan perjalanan menuju  PT. Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, penerbangan pesawat carteran Lion Air tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta yang juga mengangkut WNA asal Wuhan, Cina pada Ahad (2/5/2021). Dua hari setelahnya, 85 WNA asal Cina kembali tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat carteran China Southern Airlines pada Selasa (4/5/2021).

Dia minta  agar Pemerintah fokus dalam upaya pengetatan masuknya WNA ke Indonesia.

“Kasus positif Covid-19 masih terus bertambah dari hari ke hari. Pemerintah harusnya mengambil langkah-langkah taktis untuk mengupayakan pencegahan penyebaran Covid-19 dari luar negeri,” jelasnya.

Apalagi lanjut dia, berdasarkan konfirmasi dari Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan menyebutkan, dua orang WNA Cina yang tiba  Selasa (4/5/2021) teridenfikasi positif Covid-19, sehingga harus menjalani isolasi di Hotel Hariston Bandengan, Jakarta Utara.

Syarief  menambahkan, pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan pelandaian yang cukup signifikan.

“Pemerintah harusnya memahami bahwa kita memiliki potensi kenaikan kasus seiring dengan maraknya WNA yang masuk ke Indonesia dari negara-negara episentrum Covid-19 di dunia,” jelasnya.

Berdasarkan data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan, kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1,7 juta kasus dengan 46.000 pasien di antaranya meninggal dunia per-sabtu, (8/5/2021). Sementara itu, kasus positif Covid-19 di dunia telah mencapai 156 juta kasus Covid-19.

Pemerintah kata dia, terkesan kontradiksi. Di satu sisi  melakukan pengetatan dan pelarangan mudik, namun  membiarkan WNA masuk bahkan  di antara WNA tersebut terpapar Covid-19. Hal ini  berbahaya bagi proses penanganan Pandemi Covid-19,” papar Syarief. (duk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.