Palembang, Sumselupdate.com – Tindakan tegas terhadap bandar narkoba kembali dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dengan menembak dua dari tiga pelaku. Satu pelaku yang meregang nyawa yakni Heriyanto setelah melakukan perlawanan saat akan ditangkap di kawasan Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, Kamis (6/9/2018).
Sedangkan tersangka Didi Permadi (36) juga harus mendapat perawatan setelah peluru polisi bersarang di bagian pantatnya, sementara pelaku Rizal berhasil melarikan diri.
Dari penangkapan ini, petugas mengamankan barang bukti narkoba jenis shabu seberat 2 kilogram dibungkus dalam kemasan teh Cina.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Farman mengatakan tersangka ditangkap setelah anggota memancing tersangka bertransaksi yang sebelumnya anggota terlebih dahulu memesan narkoba.
“Setelah tersangka datang dan hendak menyerahkan narkoba kepada anggota, tersangka Heriyanto sadar bahwa yang memesan barang adalah polisi dan melawan dan melarikan diri,” ucapnya saat pres rilis di Kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Kamis (6/9) malam.
Lanjutnya, berkat kesigapan anggota tersangka ditembak dibagian punggungnya saat akan dilarikan ke rumah sakit tersangka akhirnya meninggal dua dalam perjalanan. “Kami tegaskan agar tersangka yang kabur secepatnya untuk menyerahkan diri. Cepat atau lambat hidup atau mati akan kami kejar,” tegasnya.
Tersangka Heriyanto yang ditembak mati ini termasuk jaringan pengedar narkoba asal Aceh. Untuk keterkaitan dengan yang ditembak mati oleh BNNP Sumsel beberapa waktu lalu, pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Karena harta para bandar dari hasil penjualan narkoba cukup banyak dan akan dikenakan TPPU. Seperti yang kami tembak mati ini transaksi dari keuangan nya lumayan besar karena dia adalah salah satu bandar besar di wilayah PALI,” bebernya.
Sementara itu, Didit Permadi mengaku sudah tiga tahun menekuni bisnis haram dalam sebulan shabu yang diedarkan nya di wilayah PALI mencapai kilogram. “Kalau sebulan sekitar lima kilogram shabu terjual, termasuk di wilayah Jambi dan PALI,” akunya. (tra)