Terkait Jalan Hancur, Kades Audiensi dengan Ketua DPRD Muba

Senin, 25 April 2016
Kades Audiensi dengan Ketua DPRD Muba

Sekayu, Sumselupdate.com – Setidaknya ada enam Kepala Desa (Kades) yakni Desa Bangun Sari, Desa Sungai Napal, Desa Lubuk Buah, Desa Sri Mulyo, Desa Sungai Anget, dan Desa Ulak Kembang berkeluh kesah (audiensi) dengan pimpinan DPRD Muba, Abusari Burhan, SE, Msi di ruang pimpinan DPRD Muba, Senin (25/4).

Dalam audiensi dengan Ketua DPRD Muba, sejumlah kepala desa memprotes kondisi infrastruktur jalan di wilayahnya rusak berat. Seperti jalan poros dari Desa Bangun Sari Menuju Desa Lubuk Buah, Desa Bangun Sari menuju Desa Sungai Angit kini semakin memprihatinkan.

‘’Kami minta dibangun jalan poros yang menghubungkan desa kami dan desa tetangga, karena jalan tersebut kini hancur total, karena desa kami menghubungkan ke desa lain seperti Desa Lubuk Buah, Desa Talang Buluh, Desa Sungai Angit, dan lainnya,’’ jelas Umar Hasan, Kepala Desa Bangun Sari.

Pernyataan Umar Hasan diaminkan oleh Kepala Desa lainnya, Seperti halnya Mashuri, Kepala Desa Ulak Kembang, Kecamatan Babat Toman. Dia berharap agar jalan strategis untuk segera dibangun.

Advertisements

Menanggapi hal itu Kepala Dinas PU Bina Marga, Ali Badri, ST, MT yang sempat hadir dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwasannya pihaknya segera membangun sebagian jalan tersebut.

“Kalau dibangun untuk keseluruhan itu tidak memungkinkan, karena keterbatasan dana, namun jika kita komitmen, kami siap untuk melaksanakannya,” ujar Ali Badri.

Sementara itu Ketua DPRD Muba, Abu Sari, SH, Msi menjelaskan dalam pertemuan tersebut bahwasanya yang berdominan merusak jalan itu adalah perusahaan di sekitarnya, seperti Pertamina U & P, PT Pinago Utama, PBSA, dan Mitra Ogan.

“Sanggup tidak memportal jalan atas aktivitas perusahaan menggunakan jalan tersebut, karena yang dominan merusak jalan tersebut adalah perusahaan itu sendiri seperti PBSA dan lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Abu mengatakan apa yang telah di angkut oleh perusahaan seperti, Pertamina Babat Kukui Energi, dan PBSA yang mengangkut ribuan ton minyak menggunakan jalan tersebut seharusnya lebih bertanggung jawab, karena mereka sendiri yang menikmati jalan tersebut, dan kontribusi tidak ada.

“Pertemuan akan kita lanjutkan pada Tanggal 3 Mei 2016, dengan mengundang beberapa perusahaan yang menggunakan jalan tersebut, kalau tidak ada komitmen, portal saja,” tutup politisi dari PAN tersebut. (est)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.