Sylviana Murni Kembali Diperiksa Bareskrim

Senin, 30 Januari 2017

Jakarta, Sumselupdate.com – Mantan Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni kembali diperiksa Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Kali ini, calon wakil gubernur DKI Jakarta itu dipanggil sebagai saksi dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di Kantor Walikota Jakarta Pusat.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari laman kompas.com, dalam pemangilan pertama untuk kasus ini, Sylvi tiba sekitar pukul 9.01 WIB dengan mobil Pajero sport putih bernomor polisi B 1149 TJH.

Mengenakan kemeja putih dipadukan dengan blazer hitam dan kerudung bermotif garis putih hitam, Sylvi didampingi tiga pengawal.

Ketiga orang itu sempat menghalangi para pewarta yang hendak bertanya dan mengambil gambar kedatangan Sylvi.

Turun dari mobil, Sylvi terus menundukkan kepalanya hingga masuk ke lift gedung Ombudsman, kantor sementara Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Masjid Masjid Al Fauz dibangun sekitar tahun 2011-2012. Saat dibangun, Sylvi menjabat sebagai Walikota Jakarta Pusat.

Masjid berlantai dua itu dibangun dengan menggunakan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2010 sebesar Rp27 miliar. Pada 2011 ada tambahan anggaran sebesar Rp5,6 miliar.

Akhirnya masjid itu selesai dibangun dan diresmikan oleh Fauzi Bowo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 30 Januari 2011.

Saat itu, kursi Wali Kota Jakarta Pusat telah bergulir ke Saefullah yang kini merupakan Sekretaris Daerah DKI Jakarta.

Dalam penyelidikan kasus ini, Saefullah telah dimintai keterangan oleh polisi. Belakangan, diketahui bahwa audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai ada kelebihan anggaran Rp108 juta dari pembangunan Masjid Al Fauz 2011.

Pemkot Jakarta Pusat disebut sudah mengembalikan kelebihan anggaran tersebut ke kas daerah. Penyidik telah menemukan indikasi awal penyimpangan dalam pembangunan masjid tersebut.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto sebelumnya mengatakan, diduga ada kerugian negara akibat ketidaksesuaian spesifikasi saat kontrak dan sesudah dibangun.

Setelah bangunan itu jadi, spesifikasinya turun dari kesepakatan. Selain itu, ada dugaan proyek ini tak dikerjakan secara satu kesatuan.

Petugas sempat beberapa kali mendatangi masjid Al Fauz untuk melakukan cek fisik. Bahkan salah satu tiang masjid dibongkar untuk melihat konstruksinya. (pto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.