London, sumselupdate.com – Sadiq Khan (45) menjadi walikota muslim pertama London, Inggris. Dia adalah putra seorang sopir bus asal Pakistan yang sempat dituduh memiliki kaitan dengan ekstremisme
Seperti dikutip Reuters, Jumat (6/5), meski pengumuman resmi belum keluar tetapi hasil penghitungan suara cepat sejauh ini mengunggulkan Sadiq Khan dalam pemilihan suara dan kemungkinan besar akan menjadi walikota muslim pertama di Ibu Kota Inggris itu.
Hasil pemungutan suara pada Kamis (5/5), memperlihatkan calon Partai Buruh ini meraih 44,2% suara sementara saingan terdekatnya Zac Goldsmith dari Partai Konservatif meraih 35% suara.
WaliKota New York Bill de Blasio telah mengirimkan ucapan selamat, meski Khan belum menerima pemberitahuan resmi atas kemenangan dirinya. Kabar ini menjadi pelipur lara bagi Partai Buruh yang kalah di pemilu lokal lain yang digelar Kamis, seperti pemilu di Skotlandia, di mana Partai Buruh berada di peringkat ketiga di belakang Partai Nasional Skotlandia dan Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris.
Khan unggul dalam jajak pendapat meski pendukung Goldsmith melakukan kampanye hitam, dengan menuduh Khan anti-semitisme dan ekstrimisme. Pendukung Goldsmith menuduh Khan telah berbagi panggung dengan pembicara muslim radikal dan memberikan “oksigen” bagi ekstremis.
Khan mengatakan, ia telah berperang melawan ekstremisme sepanjang hidupnya dan ia menyesalkan berbagi panggung dengan pembicara yang punya pandangan “menjijikkan”. Partai Buruh menuduh Goldsmith dan Partai Konservatif yang selama ini berkuasa telah menodai Khan.
Goldsmith membantah tuduhan itu, ia mengatakan telah mengajukan pertanyaan yang sah atas penilaian lawannya.Namun taktik yang digunakannya itu menjadi bumerang baginya. Beberapa pemilih yang diwawancarai Reuters mengaku mendapati kampanye “menjijikkan dan kotor” yang dilakukan oleh para pendukung Goldsmith.
Khan lahir di London pada tahun 1970. Ia dibesarkan di rumah susun dengan enam kakak dan adik perempuannya di Tooting, daerah di London selatan dengan etnis beragam. Dalam riwayat karirnya, Khan berhenti dari pekerjaanya sebagai pengacara hak asasi manusia dan menjadi anggota parlemen untuk Tooting pada 2005. (shn)