Rektor ITK Prof Budi Santoso Bakal Dinonaktifkan, Gegara Diduga Menghina Perempuan Berjilbab

Kamis, 5 Mei 2022
Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko

Jakarta, Sumselupdate.com – Konsultan Media dan Politik Hersubeno Arief membeberkan percakapannya dengan Komite Reviewer Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Prof. Azyumardi Azra.

Berdasarkan hasil percakapannya, Hersubeno Arief menyebut Rektor ITK atau Institut Teknologi Kalimantan, Prof. Budi Santosa bakal segera dinonaktifkan dari jabatannya di LPDP sebagai pewawancara seleksi calon penerima beasiswa LPDP.

“Budi Santosa akan segera dinonaktifkan,” ujar Hersubeno Arief, Selasa (3/5/2022).

“Itu ujar Prof. Azyumardi Azra dalam perbincangan dengan saya hari ini, Ahad, 1 Mei 2022,” lanjut Hersubeno Arief.

Hersubeno Arief menuturkan, Prof. Azyumardi Azra merupakan salah satu anggota komite reviewer LPDP yang memutuskan menerima atau menolak calon penerima LPDP dan juga para reviewernya.

“Bahasa enaknya kita sebut para pewawancara seperti profesi yang diemban oleh Budi Santosa,” tutur Hersubeno Arief dikutip dari suara.com jaringan nasional sumselupdate.com, Selasa (3/5/2022).

Berdasarkan hasil obrolan Hersubeno dan Prof Azyumardi, pihak Dirjen Dikti Ristek, Prof Nizam dan Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto telah mendiskusikan tentang nasib Rektor ITK Budi Santosa di LPDP.

“Keduanya mengaku menyesalkan peristiwa tersebut, Budi Santosa dinilai melakukan pelanggaran pakta integritas yang dia tandatangani ketika terpilih menjadi pewawancara,” jelasnya.

Kata dia, ada dua pakta integritasi yang dilanggar oleh Rektor ITK Budi Santosa tersebut.

Pelanggaran pertama yakni tidak mengungkapkan dan merahasiakan proses wawancara calon dan penilaian terhadap calon. Kedua, tidak mempersepsikan calon atas dasar gender, etnis, agama, suku, dan kecenderungan politik.

Seperti diketahui, pria bernama lengkap Budi Santosa Purwakartiko ini menulis sebuah konten di Facebook yang berisi dugaan penghinaan untuk kaum wanita pengguna jilbab.

Melihat hal tersebut, Irvan Noviandana langsung menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto. (adm3/sur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.