Laporan Haris Widodo
Palembang, Sumselupdate.com — Polrestabes Palembang mengamankan tujuh orang yang diduga Kelompok Anarko. Ketujuhnya saat ini masih dalam penyelidikan polisi.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom mengatakan, penyidik masih terus mendalami keterangan dari ketujuh orang kelompok Anarko yang merupakan jaringan dari Jakarta.
“Hingga sampai ini mereka masih dalam penyelidikkan, dan apakah mereka ada kaitannya dengan kelompok Anarko yang lainnya. Yang membuat anarki di kota-kota besar di Indonesia,”ujarnya kepada Sumselupdate.com, Jumat (9/10/2020).
Untungnya, kata Anom, ketujuh orang ini berhasil diamankan sebelum aksi dimulai di hari pertama aksi buruh dan mahasiswa di Palembang. Kalau tidak, Anom mengungkap mungkin Palembang akan sama nasibnya dengan kericuhan di kota lain.
“Ya syukur kita bisa mendapatkan mereka lebih awal kalau tidak mereka bisa menjarah dan buat kericuhan di tempat lain yang ada di Kota Palembang,” katanya.
Lebih rinci, Anom mengatakan, cara mereka dengan masuk dengan menyelinap ke barisan mahasiswa aksi demo dan melakukan provokasi. Sementara beberapa orang yang lain akan membuat kericuhan di tempat lain. Dan bisa mungkin mejarah di tempat atau pertokohan yang lain.
Adapun ketujuh orang tersebut, enam orang merupakan warga Palembang yakni GM (17 tahun) warga Sukarami, AI (19 tahun) warga Kemuning, HD (18 tahun) warga Bukit Kecil, NR (22 tahun) warga Sukarami, RO (19 tahun) warga Ilir Barat 2, RI (17 tahun) warga Alang Alang Lebar dan RD (17 tahun) warga Talang Kelapa, Banyuasin.
Perlu diketahui Kelompok Anarko Sindikalis pertama kali muncul di Makasar tepatnya 15 April 2020 dimana di Ketua oleh Pius (25). Yang mengaku A1 (Ketua). Tujuan dari kelompok tersebut ialah membentuk tatanan dunia baru tanpa pemerintahan.
Diketahui Pius ditangkap pada Minggu 12 April 2020 yang nekat mencoba menggondol helm milik polisi lalu lintas di kawasan Semanggi.(**)