Baturaja, sumselupdate.com – Sebanyak 250 lebih warga Muhammadiyah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera selatan bersilaturahmi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di ruang auditorium Universitas Baturaja, Sabtu (24/08/2024).
Pada kesempatan ini juga digelar Pelatihan Manajemen Dakwa yang diikuti 80 peserta dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-kabupaten serta pengurus Ranting Se-kabupaten OKU (UNBARA). Kegiatan dibuka langsung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) OKU, Prof Gribaldi dalam sambuatannya menyampaikan, Pelatihan Manajemen Dakwa digelar untuk menjadi corong dalam mengembangkan dakwah agar kedepannya tidak terputus untuk mengembangkan dakwah.
“Generasi penerus selalu siap dan ada di perserikatan Muhammadiyah ini,” jelasnya.
Membangun Muhammadiyah bukan hanya pengurus saja, tapi bersama warga. Maka dari itu, pihaknya mengajak semua untuk memajukan dan mengembangkan muhammadiyah ini..
“Kami dari PDM setiap ada masukan dari warga selalu dibawa ke rapat pleno, sehingga menghasilkan satu keputusan. Artinya keputusan bukan hanya dari saya, tapi hasil keputusan bersama,” ucapnya.
Baca juga : Fajar Febriansyah Jabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumsel Periode 2023-2027
Lebih jauh dijelaskannya, saat ini telah ada rumah sakit terakreditasi dan sudah mulai berjalan. Rumah Sakit Muhammadiyah ini beralamat di Jalan Dr. M.Hatta Baturaja timur, dan telah disurvey Muhammadiyah Pusat dan direncanakan akan dikelola langsung Muhammadiyah Pusat.
“Nantinya rumah sakit kita ini akan bisa maju seperti Rumah Sakit Muhammadiyah di daerah lain, artinya kedepannya kita selaku warga Muhammadiyah bisa berobat di rumah sakit sendiri dan kita harus bangga dengan apa yang kita milik,” ucapnya.
Pihaknya sengaja melakukan siraturahmi dengan seluruh PCM, PRM, PDA, PCA dan ortom-ortom supayasesama Muhammadiyah semangkin dekat,” kata Gribaldi.
Baca juga :PP Muhammadiyah Resmi Jadi Bos Tambang, Begini Jenis dan Lokasinya
Pimpin Wilayah Muhammadiyah Sumsel H. Ridwan Hayatuddin menambahkan, kegiatan bersilaturahmi antar PDM dengan PCM, PRM, PDA, PCA, PRA dan juga dengan Orion-ortom memang harus selalu dilakukan agar saling kenal dan bertambah dekat.
Tidak kalah pentingnya lanjut Ridwan, Pelatihan Manajeman Dakwah. Sebagai organisasi Islam modern, Muhammadiyah tidak terlepas dari sistem manajemen, administrasi, dan tata kelola yang baik.
Keberhasilan sebuah organisasi Islam tentu ada ukurannya, konsepnya, dan perencanaannya. Mengelola organisasi Islam sedikit berbeda dengan organisasi umum atau organisasi profit dan bisnis.
“Orang-orang dalam organisasi ini beragam, ada aktivis, organisatoris, profesional, staf ahli, kader, dan non-kader. Namun, tidak semua fokus pada dakwah Islam, agama, dan ideologi Muhammadiyah, karena sebagian besar fokus pada profesi dan pekerjaan sebagai bentuk orientasi kehidupan di dalam Muhammadiyah,” ucapnya.
Muhammadiyah terkenal dalam mengelola organisasi secara transparan, akuntabel, dan administratif. Dalam menggerakkan persyarikatan, kerja kolektif dan kerja jamaah diutamakan, bukan kerja individu.
Kultur Muhammadiyah sangat mengedepankan egalitarianisme dan elegansi dalam bermuhammadiyah, dengan fokus pada kebaikan, kebijaksanaan, dan kemaslahatan.
Dakwah Islam yang dilakukan Muhammadiyah berbeda dengan organisasi lain, menjadikan Muhammadiyah sebagai model, percontohan, dan sumber rujukan bagi ormas lainnya untuk tetap bertahan, tumbuh, dan berkembang menuju usia abad keduanya. Muhammadiyah tetap fokus pada manajemen amal usaha Muhammadiyah (AUM), pendidikan, dan rumah sakit, namun juga harus tetap fokus pada manajemen organisasi Islam dan dakwah sebagai nilai utama.jelasnya.
Manajemen Dakwah Muhammadiyah adalah strategi dalam mengelola dakwah agar lebih efektif, efisien, dan egaliter di tengah kompleksitas problematika keumatan serta munculnya organisasi, kelompok, dan gerakan baru.
Pentingnya Manajemen Dakwah Muhammadiyah ini adalah kewajiban agar Muhammadiyah tetap sebagai gerakan organisasi Islam dan tidak hanya menjadi kebudayaan Islam semata. Kolaborasi antara para ulama, ustadz, mubaligh, dai, guru, dosen, pegawai, staf, pekerja, kader ortom, pejabat, ASN, admin, konten kreator, seniman, dan lainnya sangat penting untuk menanamkan manajemen dakwah Muhammadiyah dalam kehidupan sosial masyarakat maupun di media sosial.
“Segala sesuatu di persyarikatan harus berdasarkan manajemen atau ilmu pengelolaan Islam yang terpadu dengan dakwah Islam serta kemuhammadiyahan,” tandasnya.
Pada pelatihan ini, yang menjadi narasumber Pelatihan Manajemen Dakwah yakni Ketua PWM Sumsel H. Ridwan Hayatuddin, Marjito Bachri Warga Muhammadiyah OKU, Ustadz Fahim Ahkam, (**)