Palembang, Sumselupdate.com – Perkembangan teknolologi dewasa ini telah berdampak luas pada prilaku masyarakat, teutama dalam mengkonsumsi informasi. Celakanya, informasi yang dikemas dalam berita negatif lebih ramai dibanding informasi positif.
Hal tersebut diungkapkan Rosarita Niken Widiastuti, Dirjen Informasi dan Komunikasi publik Kementrian Kominfo RI dalam sebuah kegiatan Editor’s Forum dengan Tema “Untuk Publik demi Republik” yang diselenggarakan di Ballroom Aryaduta Palembang, Sabtu (01/04/2017).
“Sejak bangun tidur, sampai tidur lagi kita dibanjiri informasi. Ketika banyak informasi Hoax, ujaran kebencian dan SARA. Inilah yang medasari diskusi ini,” kata Niken.
Menariknya lagi, kata Niken, 90 persen pengguna Medsos di tanah air ini menshare berita hanya membaca judul tanpa kroscek terlebih dahulu isi dan subatansi berita.
“Jika itu produk pers, jelas telah melalui rangkaian edit oleh editor. Nah jika medsos tidak, semua bisa men-share semaunya,” tuturnya.
Selain Niken, hadir juga menjadi narasumber Kol Pnb Agung Sharky Sasongkojati, Kasubdis Penum TNI AU, Uni Lubis (Praktisi Media), Prabowo Eko Susanto (Kemendagri) dan sejumlah praktisi media di Sumsel.
“Peran sosial media sangat penting dalam mengalirkan informasi. Tapi medsos tidak bisa disebut produk pers karena dalam men-share dan menulis informasi harus melalui proses sejak peliputan, editing dan terbit/tayang. Ini yang harus dipahami,” tuturnya. (adi)