Pemindahan Ibu Kota Negara, Ini Kata Anies Baswedan

Sabtu, 29 Januari 2022
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. IST

Jakarta, Sumselupdate.com – Gubernur  DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan jika pemindahan Ibu Kota Negara  (IKN) tak akan berpengaruh pada kemacetan Jakarta.

Melansir Hops.id, Anies  menilai hal itu terjadi karena sektor pemerintahan tak terlalu menyumbang signifikan pada kemacetan Jakarta.

“Kontribusi pemerintah dalam kemacetan di Jakarta itu kurang dari 7 persen. Jadi (pemindahan IKN) tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta,” kata Anies Baswedan seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtuber Kompastv pada Sabtu, (29/1/2022).

Menurut Anies Baswedan, sumbangsih terbesar pada kemacetan di Jakarta adalah dua sektor lain di luar pemerintahan.

Advertisements

“Kemacetan di Jakarta itu oleh kegiatan rumah tangga dan kegiatan usaha. So it doesn’t make that different (jadi pemindahan ibukota negara tak akan membuat banyak perubahan) begitu,” katanya.

Bagi Anies, walaupun dalam konteks nasional, lokasi Ibu Kota memang penting, apakah di Jakarta ataukah di Kaltim. Namun, dalam konteks lingkup Jakarta, ada atau tidak ada Ibu Kota, tak akan banyak berpengaruh.

“Dalam konteks Jakarta-nya sebenarnya adanya Ibu Kota atau tidak ada Ibu Kota ya kita tetap harus melayani kegiatan bisnis dan kegiatan rumah tangga,” terangnya, seperti dimuat juga di suara.com (jaringan nasional Sumselupdate.com).

Anies menegaskan dalam prakteknya Jakarta tak banyak melayani pemerintah pusat.

“Jadi kalau ditanya jajaran (Pemprov DKI) ini melayani pemerintah pusat?. Jarang, tapi melayaninya adalah kebutuhan rumah tangga dan dunia usaha,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan Jakarta saat ini, bukan pada pelayanan sektor pemerintah saja, tetapi yang utama melayani kebutuhan global.

Hal itu, karena menurut data yang ia miliki, Jakarta  merupakan kota megapolitan terbesar di belahan selatan dunia.

“Jakarta ini menyumbangkan 18 persen dari GDP nasional. Kalau kita bisa terus melakukan efisiensi atas kegiatan perekonomian kita maka lompatan ini makin kuat lagi karena pintu gerbang internasional tetap akan ada di Jakarta,” ujarnya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.