Pembaruan VAR di Liga 1, Erick Thohir Ungkap Upaya PSSI Tingkatkan Kualitas Wasit

Penulis: - Sabtu, 13 April 2024
Erick Thohir

Jakarta, Sumselupdate.com — PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, sedang berupaya keras untuk meningkatkan standar perwasitan di Liga 1, terutama dalam hal penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

Meskipun sudah siap diterapkan, Erick Thohir mengungkapkan bahwa tantangan utama terletak pada ketersediaan wasit yang memadai dan terlatih untuk mengoperasikan sistem VAR.

Bacaan Lainnya

Inisiatif ini menunjukkan komitmen PSSI untuk mengintegrasikan teknologi canggih dalam sepak bola Indonesia, meski menghadapi kendala kapasitas sumber daya manusia.

Menghadapi kritik atas penundaan penggunaan VAR, Erick Thohir memaparkan bahwa prioritas utama adalah memastikan bahwa wasit memiliki kemampuan dan pemahaman yang cukup sebelum teknologi ini diimplementasikan secara penuh.

Untuk itu, PSSI saat ini tengah fokus pada pembekalan dan pelatihan intensif untuk wasit.

Program pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa wasit dapat mengelola teknologi VAR dengan efektif, sehingga ketika diterapkan, teknologi dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendukung integritas dan keadilan dalam setiap pertandingan.

Sebelumnya, VAR di BRI Liga 1 2023/2024 ditargetkan bisa digunakan awal 2024. Tapi kemudian diputuskan mundur dan akan digunakan di championship series.

Hal itu membuat memicu anggapan PSSI tidak serius mengenai pemakaian VAR. Erick pun meluruskan dengan menyebut jika saat ini sedang dilakukan pembekalan terhadap wasit VAR.

“Var-nya sudah siap! Wasitnya belum siap, jumlahnya tidak cukup!,” kata Erick Thohir dilansir dari Instagram miliknya, Sabtu (13/4/2024).

“Terus masa mesti dipaksakan ada VAR! Mereka nggak mengerti, mencetnya saja salah!. Nah, ternyata terhambat, di situ mesti dibalik, bukan berarti Erick Thohir atau PSSI, atau Liga tidak komit terhadap VAR, tetapi ada fundamental yang belum benar di sepak bola Indonesia. People atau sumber daya manusianya.”

“Nah, karena itu dengan training dan dengan sistem segala baru bisa nanti championship series,” sambung lelaki yang juga menteri BUMN tersebut.

Lebih lanjut, Erick mengatakan penerapan VAR yang telat tidak menjadi masalah. Asalkan, wasit-wasit di BRI Liga 1 bisa memimpin pertandingan dengan kualitas.

“Tetapi daripada tidak ada, lebih baik telat. VAR tidak menyelesaikan pertandingan yang baik. Kenapa? Perwasitan Indonesia perlu waktu,” jelas Erick.

“Makanya kita dorong lagi, tahun depan kita ingin ada wasit-wasit asing yang dijadikan tandem, tetapi kita tidak mau wasit yang dari luar negeri juga dikontrak full satu tahun. Kenapa? Nanti bisa kena lagi match fixing.”

“Dengan mereka bergantian dan ada pengawasan yang menyeluruh, jadi kita ada check and balance. Dan apalagi sistem perwasitan ini nanti digitalisasi, kita sudah siapkan yang dari Inggris.”

“Kemarin kita sudah down payment sistemnya. Nanti semua perwasitan itu transparan. Penugasan transparan, lalu kalau ada kecelakaan direkam, lalu wasit lain bisa melihat, kalau klub tidak suka langsung komplain di sistem, Indonesia ini luar,” pungkasnya.(src)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.