Pelipatan Surat Suara, KPU Palembang akan Gunakan SDM Berpengalaman

Rabu, 30 Januari 2019
Ilustrasi pelipatan surat suara.

Palembang, sumselupdate.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Palembang mengaku khawatir dengan tertukarnya surat suara untuk Pileg mendatang. Kekhawatiran ini diungkapkan Ketua KPU Palembang Eftiyani kepada wartawan di kantor KPU Palembang, Rabu (30/1/2019).

Dikatakannya, pihaknya akan menggunakan jasa para sortir dan pelipat surat suara dari SDM yang berpengalaman, pada saat pelipatan logistik surat suara, maupun fomulir yang ada, pada pemilu serentak 17 April mendatang.

Bacaan Lainnya

Ini sebagai upaya pihaknya, meminimalisir kesalahan saat pensortiran surat suara sebelum didistribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang bisa saja tertukar dari dapil yang berbeda.

“Di situasi seperti ini kita harus teliti dengan cermat, takutnya saat sortir surat suaranya tertukar dapil, kalau tertukar bisa jadi masalah pada penyelenggaraan pemilu ini,” kata Eftiyani.

Untuk mengantisipasi kesalahan tersebut, diungkapkan Eftiyani, KPU akan memperkuat sumber daya manusia yang akan bekerja nantinya, mulai dari pensortiran hingga perhitungan suara di tingkat TPS.

“Memang Pemilu kali ini sedikit repot karena ada 5 surat suara yang akan dicoblos. Terdiri dari surat suara Pilpres, DPD RI, DPR RI, DPR Provinsi, dan DPR Kabupaten/Kota. Belum lagi tiap DPR ini punya beberapa dapil,” imbuhnya, didampingi 4 komisioner KPU Palembang lainnya.

Dijelaskannya, saat ini KPU sudah pada penyelesaian akhir setting alat kelengkapan TPS. Pihaknya juga tengah menunggu droping surat suara dari KPU RI.

“Kita harapkan pertengahan Februari ini semua surat suara sudah sampai di Palembang. Untuk pelipatan dan sortir surat suara sebanyak lebih kurang 6 juta lembar ini diperkirakan selesai dalam 45 hari,” ucapnya.

Disinggung soal akan adanya eksodus pemilih, kata Efti, pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Pasalnya, pilpres dan pemilu 2019 ini berbeda dengan pemilukada 2018 lalu.

“Sulitlah kalau ada mobilisasi pemilih, karena tidak ada kepentingan pihak tertentu. Kecuali kalau pemilihan kepala daerah. Untuk pileg juga kebanyakan dapil itu terdiri dari wilayah yang berdekatan, jadi tidak mungkin ada gesekan meski ada mobilisasi pemilih,” tandasnya.

Terpisah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Palembang M Taufik, mengaku pihaknya menilai saat ini belum ada potensi kecurang pemilu yang menonjol, akan tetapi pihaknya akan memantau dan awasi kalau ada informasi potensi dilapangan.

“Kita terus inventaris dulu potensi yang ada, termasuk soal eksodus. Jika masyarakat ada yang mengetahui soal itu, silahkan laporkan pada kita,” pungkasnya. (mor)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait