Palembang, Sumselupdate.com – Hari Raya Idul Fitri menjadi momen paling ditunggu pedagang kue kering maupun basah untuk meraup rupiah.
Pundi-pundi uang terus didapat pedagang setelah kian mendekatnya momen Hari Kemenangan untuk ummat muslim sedunia itu.
Namun cerita manis itu dialami pedagang pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 ini, justru sebaliknya.
Virus Corona atau Covid-19 yang merebak di seluruh dunia termasuk di Indonesia, mengubah semuanya.
Pedagang kue kering dan basah di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, ikut merasakan dampak pandemi Corona ini.
Satu di antara pedagang kue itu adalah Bunda Raya (48). Pedagang kue tradisional yang berjualan di kawasan Cinde tepatnya di Jalan Letnan Jaimas, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang ini mengaku pedapatan dari penjualan kue kering dan basah selama masa pendemi virus Corona menurun drastis.
“Di tengah pandemik virus Corona ini penjualan menurun drastis sekitar 70-90 persen penurunan,” keluhnya kepada Sumselupdate.com, Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, warga enggan datang secara langsung ke tokonya, karena takut terpapar virus ketika memutuskan keluar rumah.
Namun, pemilik nama lengkap Yus Rizal ini dapat sedikit demi sedikit mengatasi penjualan kue dengan mengubah strategi pemasaran, yakni melakukan penjualan via on line atau daring.
“Kita melakukan potongan harga, dan melakukan promosi di sosial media. Soalnya sampai dengan saat instagram sangat mempengaruhi penjualan dan alhamdulliah penjualan kue mulai ramai,” katanya.
Dikatakannya, agar pembeli nyaman dan tak takut terpapar virus, dia menyajikan kemasan kue kering dan kue basah, serapi dan se-hiegines mungkin.
“Kita paketkan berlapis. Luar dan dalem kue kita plastik sehingga lebih aman. Pengiriman kita batasi hanya di Jabodetabek,” katanya.
Bunda Raya yang menjual kue nastar, kue putri salju dan 12 item kue yang lainnya ini berharap pandemik Covid-19 segera berlalu dan aktivitas masyarakat kembali pulih seperti sediakala. (haris widodo)