Pastikan Keamanan Pekerja, PTBA Evaluasi Menyeluruh Kondisi Tambang

Kamis, 3 Desember 2020
Kantor Pusat PTBA di Tanjungenim.

Laporan Azwar Anas

Muaraenim, Sumselupdate.com — Peristiwa jebol dan longsornya tanggul air di kawasan Tambang Air Laya Barat PT Bukit Asam (Persero) Tbk pada awal Oktober 2020 lalu yang menelan korban jiwa operator alat berat PT PAMA Persada bernama Federik Hansen Sagala menjadi perhatian khusus PTBA.

Manajer Humas, Komunikasi dan Administrasi Korporat Iko Gusman mengatakan, selain pemenuhan hak korban dan keluarga dari Pihak PAMA, pihaknya juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi tambang. Hal ini kata Iko, guna memastikan keamanan operasional tambang.

“Karena keselamatan dan keamanan para pekerja adalah prioritas utama perusahaan,” ujar Iko, saat dihubungi Sumselupdate.com, Kamis (3/12/2020).

Advertisements

Sebagaimana diketahui, tanggul air di kawasan Tambang Air Laya Barat PTBA jebol. Akibatnya, alat berat operasional tambang serta seorang operator PT PAMA tertimbun lumpur material longsor.

Proses evakuasi di Tambang Air Laya Barat pun melibatkan berbagai pihak yakni Emergency Rescue Team (ERT) baik dari PTBA maupun PAMA serta Tim BASARNAS.

Selain menggunakan alat berat, proses evakuasi juga memanfaatkan peralatan dengan teknologi untuk mempercepat proses pencarian.

Beberapa teknologi yang digunakan diantaranya metal detector milik PTBA, Echo Sounder dari Unsri, GPR (Ground Penetration Radar) dari Basarnas dan peralatan pendukung lainnya.

Setelah memakan waktu lebih dari dua bulan, proses evakuasi pun membuahkan hasil. Korban Federik Hansen Sagala ditemukan pada Kamis (3/12/2020) pukul 02.45 wib dalam kondisi meninggal dunia.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.