Tak Puas, Netizen Munculkan #LogikaPakHakim

Rabu, 13 Januari 2016

Jakarta, Sumselupdate.com — Publik netizen masih terus melancarkan protes terhadap keputusan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang, Parlas Nababan. Setelah membuat meme sindiran dan mengunggahnya di jejaring sosial, kali ini para tweeps (pengguna Twitter) di Indonesia ramai-ramai menggunakan tanda pagar atau tagar #LogikaPakHakim.

Sebagaimana dilansir oleh KompasTekno, tagar ini mulai muncul pada Selasa (5/1/2016) malam. Mereka menulis kata-kata yang menyindir Hakim Parlas Nababan.

Jika Parlas lebih kurang mengatakan bahwa membakar hutan tidak merusak lingkungan karena bisa ditanami lagi, maka netizen menggunakan logika yang sama versi masing-masing.

Sebagian bernada menyindir. Namun, ada juga yang terkesan lucu, seperti yang dikicaukan oleh pengguna akun @Cahyadongs. “Kita tidak perlu move on dr mantan. Karena nanti juga sayang lagi #logikapakhakim.”

Ada juga yang menulis, “Gak usah capek capek diet, nanti juga gendut lagi hihihi #logikapakhakim,” yakni dari pengguna akun @radha_maulidina.

Selain menulis logika sindiran, ada juga foto Parlas dengan disertai tulisan-tulisan sindiran, seperti dari pengguna akun @kataoman_ yang mengunggah foto Parlas dengan tulisan “Ngapain tidur kalau paginya bangun lagi”.

Seperti diketahui, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang, Parlas Nababan, menolak gugatan pemerintah terkait kasus kebakaran di hutan dan lahan konsesi PT Bumi Mekar Hijau pada tahun 2014.

Parlas menilai bahwa kebakaran tak merusak lahan karena masih bisa ditumbuhi tanaman akasia.

Majelis hakim pun menilai, tanaman akasia turut terbakar sehingga perusahaan itu mengalami kerugian. (*)

Sumber : Kompas.com

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.