Pagaralam, Sumselupdate.com – Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah ini sangat pas menggambarkan apa yang dialami masyarakat Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan.
Di satu sisi masyarakat antre membeli isi ulang gas 3 kg di operasi pasar yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam di dua lokasi, yaitu Alun-Alun Utara (Lapangan Merdeka) dan Alun-Alun Selatan pada Sabtu (15/3/2025).
Namun satu sisi lainnya, pada hari yang sama, warga justru dihadapkan pada kendala lain, yakni pemadaman listrik PLN di Kecamatan Pagaralam Utara dan Pagaralam Selatan, yang menyulitkan banyak aktivitas.
Sejumlah warga mengeluhkan pemadaman listrik membuat mereka kesulitan bekerja, terutama bagi yang bergantung pada listrik untuk mencari nafkah.
Ari, warga Bangun Rejo, Kota Pagaralam mengaku keluarganya harus berbagi tugas di tengah kondisi yang tidak ideal.
“Hari ini benar-benar melelahkan. Istri saya harus antre gas sejak pagi, sementara saya seharusnya bekerja membuat teralis. Tapi karena listrik mati, saya tidak bisa bekerja sama sekali,” keluh Ari.
Menurutnya, kondisi ini cukup menyulitkan karena pemadaman listrik dan antrean gas 3 kg seolah menjadi rutinitas yang terus berulang.
“Harapan kami, pemerintah bisa mencari solusi agar tidak ada lagi antrean panjang LPG dan pemadaman listrik yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
Warga berharap ke depan ada koordinasi lebih baik antara pemerintah daerah dan PLN, agar kebijakan yang bertujuan membantu masyarakat tidak justru berbarengan dengan gangguan yang menyulitkan aktivitas harian mereka.