Minat Masyarakat Jadi Penyelenggara Pemilu Turun, Ini Kata Ketua KPU OKU

Senin, 7 Januari 2019

Baturaja, Sumselupdate.com –  Masyarakat tampaknya jenuh dengan proses Pemilu yang selalu bergulir. Sehingga itulah mungkin, yang jadi salah satu faktor kekhawatiran akan keengganan warga untuk menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), selain faktor lainnya.

Kondisi itu lah yang sangat disadari oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), menjawab soal berkurangnya minat masyarakat untuk menjadi penyelenggara Pemilu di tingkat TPS.

“Sekarang ini masyarakat agak apriori dengan proses Pemilu yang selalu bergulir. Ada Pilbup, Pilgub, Pileg, Pilpres. Sehingga emosional kemasyarakatan sekarang ini agak jauh. Karena itu tadi, banyaknya aplikasi-aplikasi sehingga hubungan kemasyarakatan tidak terlalu baik seperti dulu,” jelas Ketua KPU OKU Naning Wijaya.

KPU sendiri perlu semacam strategi khusus bagaimana menjelaskan kepada masyarakat akan pentingnya menjadi petugas KPPS untuk menunjang hasil Pemilu yang baik. “Jadi kami mengajak jajaran kami di tingkat PPK untuk sedini mungkin merekrut masyarakat untuk menjadi petugas KPPS,” paparnya.

Advertisements

“Masyarakat dalam hal ini kita ajak untuk mau berbakti pada bangsa dan Negara ini dengan menjadi penyelenggara pemilu di tingkat KPPS,” ajaknya.

Di OKU, ungkap Naning, ada 1.243 KPPS. Jika satu KPPS dikali tujuh, tentu membutuhkan banyak orang, yang mau mengerjakan penyelenggaraan Pemilu ini di tingkat KPPS.

“Oleh karena itu, kami juga mengajak Partai Politik, Bawaslu serta pihak Pemerintah untuk sama-sama berpartisipasi mengajak masyarakat menjadi penyelenggara pemilu, yang ikut serta dalam proses pemilu 2019,” imbuhnya.

Bagaimana soal honor? Dijelaskan, bahwa untuk honor sudah ditetapkan KPU RI melalui anggaran APBN. Besarannya, Rp400 ribu untuk satu hari kerja. Anggaran honor itu sebetulnya dianggarkan lebih tinggi dibanding anggaran Pemilu sebelumnya.

Tapi memang agak lebih rumit. Terlebih dalam hal pengisian C1, yang perlu semacam pelatihan yang benar-benar sampai ke tingkat bawah. “Artinya, kami (KPU-red) dan jajaran akan memaksimalkan sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap kawan-kawan KPPS, sehingga nanti mempermudah mereka-mereka yang menjadi KPPS untuk mengerjakan tahapan-tahapan Pemilu,” tandasnya. (wid)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.