Korban Tewas Gempa Ekuador Melonjak Jadi 233 orang

Gempa Ekuador (Foto: bbc.com)

Quito, sumselupdate.com – Gempa bumi dengan kekuatan 7,8 skala Richter di Ekuador telah mengakibatkan sedikitnya 233 orang tewas dan 588 lainnya terluka, Sabtu (17/4) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB.

Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan jumlah korban jiwa itu melonjak setelah tim penyelamat mulai menggali reruntuhan akibat gempa. Angka tersebut melonjak drastis dari pengumuman terakhir, yakni berjumlah 77 orang.

Lewat akun Twitter, Presiden Rafael Correa mengumumkan kabar duka. Jumlah korban tewas akibat gempa tersebut kini menyentuh angka 233 orang dengan ratusan lainnya luka-luka.

“Terima kasih dunia untuk solidaritas Anda,” cuit Correa sesudah mengumumkan kabar duka itu, sebagaimana dilansir NBC News, Minggu (17/4).

“Semuanya bisa dibangun kembali, namun kita tidak bisa menghidupkan kembali nyawa orang, itu yang paling menyakitkan,” kata presiden.

Pria 53 tahun itu pun langsung mengumumkan status darurat nasional. Gempa kali ini dinilai lebih dahsyat dari gempa pada 1979.

Gempa kali ini berpusat di wilayah pesisir dan pelabuhan yang tidak terlalu padat penduduknya, sekitar 105 mil atau 168 km baratlaut Quito, ibu kota negara.

Wakil Presiden Jorge Glas mengatakan korban tewas ditemukan di kota-kota Manta, Portoviejo dan Guayaquil, beberapa ratus mil dari pusat gempa.

Di Pedernales, sebuah kota berpenduduk 40.000 orang di dekat pusat gempa, para warganya tidur di tengah jalan dan takut masuk rumah. Para pria menggunakan lampu mobil untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.

“Kami berusaha melakukan apa pun yang kami bisa. Namun hampir tidak ada yang bisa kami lakukan,” kata Gabriel Alcivar, Wali Kota Pedernales.

Alcivar meminta pemerintah pusat mengirim alat berat dan tenaga penyelamat karena puluhan gedung di kota itu rata dengan tanah.

Di tengah kekacauan, terjadi penjarahan di mana-mana. Namun pihak berwajib terlalu sibuk melakukan penyelamatan sehingga belum memberlakukan aksi penertiban. (nbc/shn)

Yuk bagikan berita ini...

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.