Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tekan Angka Kematian Pasien Covid-19

Jumat, 30 Juli 2021
Ketua DPD RI LaNyalla Mattaliti

Madiun, Sumselupdate.com – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah  menekan angka kematian pasien Covid-19 yang masih tinggi.

Masyarakat diharap tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Masih tingginya jumlah kematian pasien Covid-19 harus menjadi perhatian serius. Apalagi, jumlahnya cenderung mengalami peningkatan selama pelaksanaan PPKM,” ujar LaNyalla, Jumat (29/7/2021).

Menurut LaNyalla, sebelum PPKM Darurat diberlakukan, kasus kematian tertinggi sebesar 539  sehari, kemudian meningkat pada PPKM darurat menjadi 1.338 dan meningkat lagi  PPKM level 1-4 dengan jumlah 1.487, untuk data hingga 25 Juli 2021.

Advertisements

LaNyalla pun menyoroti data kasus kematian pasien Covid-19 pada Selasa (27/7), yang menembus angka 2 ribu kematian dalam satu hari, walaupun di hari yang sama, kasus sembuh Corona di Indonesia mencetak rekor dunia dengan hampir 50 ribu kasus sembuh yaitu 47.128 orang.

Dikatakan, penambahan 2.069 kasus kematian akibat Corona dalam sehari pada 27 Juli, di saat perpanjangan PPKM level 1-4 masih dilakukan, merupakan angka yang fantastis.

Untuk pertama kali kasus kematian Corona menembus angka dua ribu dalam sehari, dan membuat Indonesia menempati peringkat pertama penyumbang kasus kematian Corona tertinggi di dunia.

Kementerian Kesehatan mengungkap lonjakan kasus kematian Covid-19 pada 27 Juli diakibatkan pelaporan data yang tertunda di beberapa kabupaten dan kota. Penundaan laporan itu  membuat angka kematian Covid dalam sehari menjadi tinggi.

Tapi, kata dia, tetap saja itu menjadi fakta masih banyak kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Kita tidak bisa menutup mata case fatality rate Corona di Indonesia masih  tinggi sehingga diperlukan berbagai perbaikan.

Senator asal Jawa Timur ini pun meminta pemerintah daerah memperbaiki program penanganan Covid di wilayah masing-masing.

Upaya penurunan kasus kematian Covid-19 lanjut LaNyalla, tidak bisa hanya dilakukan  pemerintah pusat.

“Kepala daerah punya peranan penting  menjalankan program penanganan Corona.

Selain meningkatkan testing dan tracing, sosialisasi masif dan penerapan disiplin protokol kesehatan masyarakat harus dilakukan. Ingatkan warga, laporan kasus kematian Covid setiap harinya bukan hanya sekedar angka-angka saja,” jelasnya.

Dia menilai, pemerintah dan masyarakat harus lebih kompak melawan virus Corona, mengingat saat ini zona merah Covid-19 di Indonesia justru semakin bertambah.

Berdasarkan laporan terbaru Satgas Covid-19, saat ini terdapat 195 zona merah yang menunjukkan  37,94% daerah di Indonesia masuk dalam berisiko tinggi.

Kemudian terdapat 277 atau sekitar 53,89% zona oranye atau risiko sedang di Indonesia per 25 Juli 2021. Lalu zona kuning dengan risiko rendah sebanyak 41 daerah atau 7,98%, dan zona hijau yang tidak ditemukan kasus hanya 1 daerah saja ata 0,19%.

Apalagi saat ini varian baru virus Covid, yaitu ‘Delta Plus’ (AY.1) yang masuk dalam kategori variant of concern (VoC) WHO sudah ditemukan di Indonesia. Pemerintah harus memberikan langkah-langkah antisipasi yang tepat agar varian baru ini tidak menimbulkan lonjakan kasus baru.

Data per 28 Juli 2021, total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 3.287.727 dengan tambahan sebanyak 47.79 dalam sehari. Sementara itu, tambahan kasus sembuh sebanyak 43.856 sehingga pasien sembuh Corona berjumlah 2.640.676 dan pasien Corona yang meninggal di RI sampai sekarang mencapai 88.659 orang di mana terdapat tambahan 1.824 kasus kematian dalam sehari. (duk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.