Ini Alasan Facebook Tutup Ratusan Akun Termasuk Abu Janda

Sabtu, 9 Februari 2019
Mark Zuckerberg, pendiri Facebook

Jakarta, Sumselupdate.com – Arya Permadi alias Abu Janda berang karena namanya dimasukkan ke daftar jaringan Saracen oleh Facebook. Beberapa waktu lalu, Facebook memang menghapus berbagai akun karena dianggap melakukan perilaku tidak wajar di situsnya.

Arya telah melayangkan somasi kepada pihak Facebook dan juga mengancam akan menggugat Facebook secara perdata. Ancaman gugatan yang akan dilayangkan senilai Rp 1 triliun. Dia meminta Facebook mengklarifikasi perkara ini dalam batas waktu 4×24 jam.

Dalam keterangannya pada tanggal 31 Januari, Facebook mengumumkan penghapusan ratusan akun yang ternyata termasuk milik Abu Janda. Ratusan akun Instagram juga mereka blokir. Berikut ini alasan lengkap mereka.

“Hari ini, kami menghapus 207 Facebook Pages, 800 akun Facebook, 546 Facebook Groups dan 208 akun Instagram, karena terlibat perilaku terkoordinasi tidak otentik di Facebook di Indonesia, menyesatkan yang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan,” sebut Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy Facebook.

Advertisements

“Semua halaman, akun dan grup itu berhubungan dengan grup Saracen, sindikat online di Indonesia. Penyalahgunaan terkoordinasi grup Saracen di platform menggunakan akun tidak otentik adalah pelanggaran kebijakan kami dan kami pun melarang seluruh organisasi itu,” tutur Nathaniel.

Berikut temuan Facebook tersebut yang dipaparkan Nathaniel:

– Jumlah di Facebook dan Instagram: 207 Pages, 800 akun, dan 546 Groups di Facebook, juga 208 akun Instagram
– Follower: Sekitar 170.000 orang mengikuti sedikitnya satu dari halaman Facebook itu, dan lebih dari 65.000 mengikuti setidaknya satu dari akun Instagram itu.
– Contoh Pages and Groups yang dihapus sebagai bagian dari jaringan ini: Permadi Arya (Page), Kata Warga (Page), Darknet ID (Page), berita hari ini (Group), ac milan indo (Group).

“Kami menurunkan halaman, grup dan akun itu berdasarkan behavior, bukan konten yang mereka posting. Dalam kasus ini, orang di balik aktivitas ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menggambarkan diri mereka dan itulah dasar aksi kami,” jelas Nathaniel.

“Kami secara konstan bekerja untuk mendeteksi dan menghentikan tipe aktivitas ini karena kami tidak ingin layanan kami dipakai untuk memanipulasi orang. Pengumuman hari ini hanyalah satu dari berbagai langkah yang kami ambil untuk mencegah penyalahgunaan platform. Kami akan terus berinvestasi besar dalam rangka memastikan orang bisa terus percaya dengan koneksi yang mereka buat di Facebook,” pungkas Nathaniel.

Arya sendiri mengatakan bahwa Facebook tidak hanya mencantumkan namanya sebagai ‘daftar Saracen’, tapi juga menutup akun fanpage ‘Ustad Abu Janda al-Boliwudi’ yang diklaimnya sudah memiliki 500.000 follower.

Arya mengetahui hal ini pada 1 Februari 2019, sehari setelah Facebook mengumumkan namanya di newsroom Facebook pada 31 Januari 2019 seperti yang diberitakan di atas. Dia didampingi tim pengacara dari Finsen Mendrova and Partner.

Adapun gugatan Rp 1 triliun dilayangkan karena sudah menghancurkan namanya. Arya menilai tuduhan itu serius. “Ini menghancurkan hidup saya, nama saya, reputasi saya, buat saya kehilangan penghasilan saya dan banyak hal lainnya,” lanjutnya. (pto)f

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.