Jakarta, Sumselupdate.com – Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memberikan apresiasi besar pada LinMas (Perlindungan Masyarakat) atas perannya membantu melindungi masyarakat, mitigasi bencana, hingga penguatan demokrasi negara melalui penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada.
Ibas mendorong pengembangan kemajuan LinMas dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan, demi terciptanya LinMas yang cepat, responsif, komunikatif, dan tangguh.
Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini dalam aacara Audiensi Kebangsaan dengan topik “Perkuat LinMas, Lindungi Bangsa” yang diselenggarakan di Gedung MPR RI, Senin (14/4/2025).
“Teman-teman LinMas semua adalah orang-orang terbaik, memiliki pengaruh dan terus menjadi garda terdepan dalam perlindungan masyarakat,” ujar Ibas.
Menurut Ibas, LinMas sebagai garda masyarakat terdepan membantu pelaksanakan tugas keamanan dan ketertiban masyarakat harus terus kita berikan apresiasi.
“Karena menurut kami LinMas sangat membantu dan memiliki peran yang luas. Mempunyai cara yang baik untuk membantu kemajuan, menciptakan situasi yang aman, nyaman, kondusif, dan harmonis di antara masyarakat. Tepuk tangan untuk LinMas, cepat, responsif, komunikatif, dan tangguh,” kata Ibas yang langsung diikuti tepuk tangan seluruh peserta.
Ibas kemudian memaparkan sejarah panjang dari Linmas di Indonesia. Dimulai dari tahun 1936, zaman kolonial terdapat ‘Lucht Bescherming Dients’ atau LBD.
“Di tahun 1962 kita tahu ada Hansip (Pertahanan Sipil), Saya selalu ingatnya Hansip. Hingga hari ini yang terbayang di kepala saya itu Hansip, gitu. Belum sadar kalau hari ini sudah berganti Linmas,” kata Ibas yang disambut tawa peserta.
Tanggal 19 April adalah hari Hansip Nasional, Ya?! Hansip dulu masih bergabung di Dephankam, tahun 1972 beralih ke Depdagri, dan 2002, Hansip berubah menjadi Linmas. Linmas juga berada dalam pemerintahan daerah, yang mana kita tahu Linmas juga tergabung dalam Persatuan Pamong Praja atau Satpol PP.
Menurut Ibas, banyak sekali Undang-Undang yang memuat yang dapat dijadikan dasar dari pergerakan Linmas. Mulai dari UU No 2 Kepolisian Negara, UU No 24 tentang Penanggulangan Bencana, UU No 23 tentang Pemerintahan Daerah, dan banyak lagi terkait Peraturan Kemendagri atau Permendagri Nomor 2, 84, 42, dan seterusnya.
Ibas kemudian menegaskan bahwa Linmas memiliki peran utama melindungi masyrakat dari berbagai ancaman konflik.
“Tidak hanya konflik atau ancaman luar negeri, tapi konflik sosial yang kadang lebih dekat dengan kehidupan kita. Belum lagi untuk mengantisipasi pergerakan perdagangan, penggunaan narkoba, dan perjudian. Linmas lah yang ada, sebetulnya, dalam kehidupan kemasyarakatan,” tegas Ibas.
Sehingga, tugas-tugas itu menjadi lebih relevan bagi Linmas untuk terus diperkuat dan dukung, terutama peran Linmas dalam mitigasi bencana.
“Sebagai Wakil Ketua MPR RI, anggota DPR RI dari Partai Demokrat tahu Linmas ini juga yang selalu terdepan dalam meningkatkan titik fokusnya memitigasi bencana,” katanya.
Siang dan malam hari, lanjut dia tidak hanya kebakaran, kadang gempa bumi, kalau di Jawa Barat kan lumayan sering, banjir, apalagi di Jabodetabek belakangan ini. Linmas juga ada di situ. Linmas tidak pernah kenal lelah dan takut untuk langsung membantu mengevakuasi, menolong, dan bergerak tanpa batas.
Dan budaya gotong-royong hingga hari ini juga dipertontonkan dengan positif dan baik. Saya punya daerah pemilihan (dapil) di Jawa Timur VII, dan saya selalu memberikan apresiasi bagi para Linmas di sana yang juga senantiasa hadir dalam kehidupan kemasyarakatan, termasuk dalam suka dan duka kehidupan bangsa.
Tak hanya peran Linmas dalam mitigasi bencana, Ibas juga menyoroti bagaimana Linmas berperan besar dalam keberhasilan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada.
“Kita juga tahu bahwa Llinmas berperan dalam penguatan demokrasi negara. Penyelenggaraan Pemilu, Pilkada, Linmas ini juga hadir, betul ya?” yang langsung dijawab peserta “Betul Pak, siang malam”.
“Siang malam, capek itu. Kadang tidak sesuai dengan tingkat kelelahannya, tapi bersyukur saudara-saudara semua masih terlibat dan dilibatkan, dan siap terus untuk mengawal penugasan tersebut,” ujar Ibas menanggapi.
“Dan alhamdulillah, 5 tahun terakhir tidak banyak korban dalam penyelenggaraan Pemilu, dengan perbaikan penyempurnaan sistem dari waktu ke waktu, dan tentunya kekuatan mental, fisik para Linmas kita yang semakin tangguh, yang membuat proses penyelenggaraan pengawalan Pemilu itu menjadi baik dan lancar,” katanya.
Oleh karena itu, Ibas memberikan apresiasi tinggi untuk peran Linmas menjaga keamanan ketertiban bangsa. Ibas juga mendukung kemajuan kelengkapan alat sarana prasarana dan kesejahteraan Linmas dalam hal pembinaan dan peningkatan keterampilan.
Selanjutnya, dia ingin memberikan dukungan agar Linmas tidak hanya melakukan rekrutmen, tapi melakukan pembinaan dan peningkatan keterampilan agar tetap hadir dalam kemajuan zaman.
Tidak hanya isu nasional dan daerah, dengan adanya berbagai konflik dunia seperti perang Ukraina-Rusia, Palestina dan Israel, perang dagang (tarif), menyebabkan tensi negara semakin meningkat, mempengaruhi ekonomi masyarakat, Ibas berharap Linmas terbuka akan informasi dan memahami perkembanagn dunia, sehingga dapat berperan aktif menjadi solusi sesuai dengan perannya.
Untuk itu kita harus paham dan mengetahui apa yang terjadi di dunia, dan harus mempersiapkan agar di Indonesia kita juga kuat dan sesuai dengan solusi yang dibutuhkan.
“Kami harap Linmas selain sebagai keamanan untuk melindungi dan menertibkan terjadinya huru-hara misalnya, juga harus bisa melakukan kolaborasi bersama TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanganan Bencana, baik di pusat dan di daerah,” harapnya.
Senada dengan Ibas, salah satu peserta, Sugianto, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Bekasi menyampaikan aspirasinya, terutama kurang maksimalnya pelatihan dan pembinaan bagi Linmas.
“Perlu kami sampaikan bahwa, insentif untuk Linmas itu sesuai dengan kemampuan daerah, tidak ada standar. Besar harapan kami minimal separuh UMK, karena standar hidup kan UMK. Kami juga merasa belum ada pelatihan yang maksimal untuk anggota Linmas, terutama saat terjun ke lapangan. Hanya pelatihan dasar saja, dari kita untuk kita. Misal jika mereka berhadapan dengan penjahat, harus ada skill bela diri seperti karate atau pencak silat. Selain itu, dibutuhkan juga alat yang memadai seperti HT dan kendaraan operasional,” jelasnya di hadapan Ibas.
Dalam audiensi ini hadi beberapa peserta di antaranya: Herry Purnama Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP DKI Jakarta; Dwi Ratnawati PLH Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Bogor; Rizal Adhiansyah Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Depok; serta beberapa anggota Linmas seJabodetabek.