Emak-emak Demo Gegara Jalan Rusak Diduga Sering Dilalui Kendaraan Batubara

Rabu, 27 Oktober 2021
Belasan emak-emak yang melakukan aksi demo akibat jalan rusak

Laporan : Marwan Ashari

Muratara, Sumselupdate.com – Diduga sering dilalui truk pengangkut batu bara melebihi tonase, jalan Simpang Nibung, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) rusak.

Bacaan Lainnya

Tidak itu saja, akibat sering dilalui kendaraan yang melebihi tonase rumah masyarakat menjadi rusak dampak dari getaran kendaraan.

Belakangan diketahui truk pengangkut batu bara tersebut milik perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Rawas Ilir. Kerusakan jalan dan berdebu membuat ibu-ibu yang ada di sepanjang jalan tersebut turun ke jalan, Rabu (27/10/2021).

Mereka menuntut supaya perusahaan yang truknya digunakan untuk pengangkutan batu bara membuat jalan sendiri, tidak melalui jalan umum. Dan juga meminta supaya kendaraan yang melebihi tonase tidak lagi melalui jalan umum di pemukiman masyarakat.

“Kami sebagai warga meminta kepada pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini. Karena sudah lama jalan rusak dan berdebu. Tidak itu saja setiap kendaraan truk pengangkut batu bara lewat menimbulkan suara bising,” kata ibu-ibu inisial AK, kepada awak media, Rabu (27/10/2021).

Dikatakannya permintaan masyarakat sangat beralasan mengingat setiap hari ada sekitar 10 truk pengangkut batu bara melalui jalan umum di pemukiman masyarakat. Dampaknya sangat jelas, selain menimbulkan suara bising, juga membuat rumah menjadi rusak akibat getaran kendaraan yang lewat.

“Setiap hari ada puluhan mobil truk pengangkut batu bara yang lewat. Sehingga membuat rumah kami rusak akibat getaran truk pengangkut batu bara,” jelasnya.

Sementara itu Camat Rawas Ulu, Yus dihubungi melalui ponselnya, mengakui ada ibu-ibu demo masalah jalan rusak. Namun yang demo itu bukan ibu-ibu Simpang Nibung wilayah Kabupaten Muratara tetapi wilayah Jambi.

Dikatakannya menurut informasi antara ibu-ibu dengan perusahaan yang diwakilkan oleh Humas sudah ada kesepakatan. Dimana ibu-ibu meminta supaya penyiraman jalan dilakukan dua kali sehari. Kemudian kendaraan lewat diatas jam 13.00 wib.

“Sekali lagi yang demo bukan ibu-ibu wilayah Muratara tetapi Jambi,” ucapnya.(**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.