DPD RI Dukung Negosiasi Tarif Ekspor ke AS, Sultan Najamudin: Perlu Validasi Data Perdagangan

Penulis: - Minggu, 6 April 2025
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin. (Foto: Humas DPD RI)

Jakarta, Sumselupdate.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengatakan, pihaknya mendukung upaya pemerintah Indonesia melakukan negosiasi pedagang kepada negara Amerika Serikat.

Salah satu hal yang paling penting melakukan verifikasi dan validasi data ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sebagai langkah negosiasi kebijakan Ressiprocal Tariff 32% oleh presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dikatakan, perbedaan data ekspor dan impor antara Jakarta dengan Washington perlu diperhatikan kedua pihak. Diyakini Presiden Trump segera mempertimbangkan kembali kebijakannya dengan memperhatikan Kepentingan substantif kedua negara.

“Sebagai sahabat, kita harus menghormati kebijakan Presiden Donald Trump sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap situasi ekonomi negaranya dan bahkan dunia. Kepentingan Amerika Serikat sama penting dengan kepentingan dunia yang lebih luas,” ujar Sultan di Jakarta, Minggu (06/04/2025).

Dia menilai kebijakan timbal balik tarif berpotensi berdampak pada ekspor Indonesia ke AS, termasuk sektor utama seperti pakaian, alas kaki, dan komoditas lain. Kenaikan biaya ekspor dapat mengurangi permintaan barang-barang Indonesia di pasar AS.

“Selain upaya negosiasi, pemerintah Indonesia perlu mewaspadai potensi dampak dari gangguan perdagangan global yang lebih luas akibat tarif AS. Beruntungnya presiden Prabowo sejak awal pemerintahan telah menyiapkan langkah strategis mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global melalui beberapa pendekatan kebijakan,” tegasnya.

Kebijakan hilirisasi komoditas dan bergabung dalam organisasi multilateral BRICS serta perjanjian dagang lain kata Sultan, menjadi pilihan kebijakan yang penting melindungi kepentingan Indonesia dalam hubungan dagang global.

Selain itu pemerintah perlu konsisten menjaga daya beli masyarakat dengan mendorong desentralisasi fiskal ke daerah dan desa melalui kebijakan Makan Bergizi Gratis dan mendirikan koperasi Merah Putih.

“Bagi kami, Program MBG dan koperasi Merah Putih serta lrembaga investasi Danantara adalah instrumen kebijakan strategis bagi pemerintah yang perlu didukung semua pihak. Agar dampak dari kebijakan dan ketidakpastian global dapat kita antisipasi sejak dini,” jelasnya.

Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang diberikan tariff reciprocal tersebut, sebesar 32 persen presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Menurut data Kementerian Perdagangan RI, seperti diberitakan CNBC Indonesia, RI mengalami surplus perdagangan sebesar US$14,34 miliar pada Januari-Desember 2024.

Namun jumlah itu lebih rendah dibanding catatan Badan Statistik AS sebesar US$17,9 miliar. Akibatnya, defisit itu pun menempatkan Indonesia menjadi negara ke-15 dengan defisit perdagangan terbesar bagi Amerika Serikat.(duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait