Disebut Simpan Harta Karun, Dimana Keberadaan Pulau Emas Kerajaan Sriwijaya?

Penulis: - Minggu, 11 Agustus 2024
Candi Muara Takus/Ist
Candi Muara Takus/Ist

Palembang, Sumsleupdate.com – Pulau Emas milik Kerajaan Sriwijaya disebut-sebut sebagai pusat kekuasaan yang menyimpan banyak harta karun. Namun hingga kini, keberadaan Pulau Emas ini masih menjadi misteri.

Kerajaan Sriwijaya yang dikenal dengan kerajaan bercorak Buddha, merupakan salah satu kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Berpusat di Palembang, kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.

Bacaan Lainnya

Namun kerajaan Sriwijaya ini, banyak menyimpan misteri yang belum terungkap salah satunya keberadaan Pulau Emas yang konon merupakan sumber kekayaan dan kemegahan Sriwijaya.

Dilansir dari berbagai sumber yang ada, kerajaan Sriwijaya disebut – sebut sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan Sriwijaya yang memiliki banyak candi, patung, dan harta karun. Namun, belum ada bukti arkeologis yang pasti mengenai lokasi dan bentuk Pulau Emas tersebut.

Namun, salah satu bukti yang mendukung pendapat adanya Pulau Emas ini adalah penemuan sejumlah harta karun yang berasal dari Sriwijaya di dalam Sungai Musi. Harta karun ini meliputi patung Buddha yang bertatahkan permata, koin emas dan perak, permata, dan perhiasan emas lainnya.

Beberapa laporan media asing, menyebutkan jika harta karun yang ditemukan di Sungai Musi memang luar biasa. Bahkan, jika dihitung koin hingga sumber emas pun tak ternilai jumlahnya.

Harta karun ini diduga merupakan sisa-sisa dari Pulau Emas yang telah lama hilang. Namun, hingga kini tidak ada penggalian arkeologis resmi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengungkap rahasia Pulau Emas ini.

Salah satu alasan Pulau Emas sulit ditemukan karena Sriwijaya merupakan kerajaan terapung yang sebagian besar terdiri dari struktur kayu yang rapuh. Selain candi dan tempat tinggal kerajaan, sebagian besar masyarakat Sriwijaya tinggal di rumah terapung yang terbuat dari bambu, kayu, dan jerami.

Pulau Emas mungkin mengalami kerusakan atau tenggelam akibat bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau letusan gunung berapi. Pulau Sumatera merupakan daerah yang rawan bencana karena berada di jalur cincin api Pasifik.

Pulau Emas ini juga mungkin mengalami kemunduran atau kehancuran akibat peperangan. Kerajaan Sriwijaya pernah berkonflik dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Tarumanegara, Kalingga, Mataram, dan Majapahit.

Selain pulau emas yang saat ini masih teka – teki saja, kerajaan Sriwijaya juga banyak terdapat peninggalan bersejarah, mulai dari candi hingga prasasti yang dihimpun dari Buku Bank Soal IPS SD/MI Kelas 4, 5, 6 dan sumber lainnya.

1. Prasasti Kota Kapur

Salah satu peninggalan ini merupakan salah satu prasasti yang ditemukan di Pulau Bangka bagian Barat. Isi dari prasasti ini dipercaya merupakan bentuk kutukan bagi orang yang melanggar kutukan perintah dari Raja Sriwijaya.

2. Prasasti Kedukan Bukit

Selanjutnya ialah prasasti kedukan bukit yang ditemukan di tepi sungai Batang, Kedukan Bukit, Kota Palembang. Pada prasasti ini, terdapat angka 686 yang diketahui sebagai tahun ditulisnya huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta.

Di bagian dalam prasasti ini, terdapat beberapa ungkapan tentang Dapunta Hyang yang menaiki perahu dan mengisahkan mengenai kemenangan Kerajaan Sriwijaya.

3. Prasasti Palas Pasemah

Berikutnya ialah Palas pasemah yang ditemukan di pinggir rawa Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan. Yang mana di prasasti tersebut, memiliki huruf Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno yang berarti sebuah kutukan bagi orang-orang jahat yang menghianati Raja Sriwijaya.

4. Prasasti Telaga Batu

Peninggalan lain dari Kerajaan Sriwijaya ialah prasasti telaga batu. Prasasti ini ditemukan di sekitar Kolam Telaga Biru, Kecamatan Ilir Timur, Kota Palembang.

Dalam prasasti ini, terdapat kutukan bagi orang-orang yang memiliki niat jahat dan berada di wilayah Sriwijaya.

5. Prasasti Karang Berahi

Salah satu peninggalan kerajaan sriwijaya lainnya ini ditemukan di Desa Karang Berahi, Merangin, Jambi. Dalam prasasti ini terdapat kutukan bagi orang-orang yang tidak setia dengan Raja Sriwijaya.

6. Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo merupakan prasasti yang berisi doa Buddha Mahayana dan kisahnya tentang pembangunan sebuah taman dari Sri Jayanasa, salah satu Raja yang pernah bertahta di Kerajaan Sriwijaya.

7. Prasasti Hujung Langit

Peninggalan yang ditemukan di Desa Haur Kuning, Lampung dan memiliki angka 997 masehi di prasastinya.

8. Prasasti Leiden

Selain yang sudah disebutkan tadi. Masih ada prasasti leiden, yang mana dalam prasasti ini tertulis jelas Bahasa Sanskerta pada bagian lempeng tembaganya.

Selain itu, di sini juga terdapat kisah tentang hubungan dinasti Cola dengan dinasti Syailendra dari Sriwijaya yang terkenal pada masa itu.

9. Prasasti Ligor

Prasasti ligor berisi kisah tentang seorang Raja dari Sriwijaya yang membangun Tisamaya Caitya untk Karaja di masa kejayaannya.

10. Candi Muara Takus

Selain prasasti, terdapat juga peninggalan dalam bentuk candi, yaitu candi muara takus. Candi ini terletak di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, yang bercorak Buddha dengan susunan stupa di sekitarnya.

(**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait