CSIRT Siap Hadapi Serangan Siber di Palembang

Kamis, 21 Oktober 2021
Launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Palembang, Sumselupdate.com – Sebanyak 888 juta anomali serangan Cyber yang terjadi di Indonesia termasuk salah satunya di Kota Palembang. Maka Dibentuklah Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

CSIRT ini untuk mengatasi insiden serangan cyber dan malware insiden yang terjadi di dunia cyber. Kota Palembang menjadi yang pertama Sumatera setelah lima kota lainnya di Jawa.

Direktur Kemanan Siber dan Sandi Pemerintah BSSN Republik Indonesia, Hasto Prastowo mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat cepat perkembangan tersebut juga tidak terlepas dari berbagai ancaman dan inseden

“Berdasarkan data yang kita terima, serangan cyber ini terus meningkat setiap tahun. Bahkan tercatata tahun ini ada sebanyak 800 juta serangan cyber yang melanda di Indonesia menyerang pemerintahan,” katanya, usai launching CSIRT, Kamis (21/10/2021).

Advertisements

Menghadapi serangan yang berada di ruang siber tersebut, negara hadir melalui pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara.

“Saat ini BSSN tengah membangun kekuatan siber, salah satunya dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai salah satu pelaksana keamanan siber di Indonesia. CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Palembang, Edison  mengatakan dengan dilaunchinganya Palembang CSIRT ini dapat meningkatkan lagi sistem keamanan cyber.

Pihaknya mengetahui ketahui ancaman cyber ini sangat besar dan luar biasa apalagi di jaman teknologi digital. Tapi kita harap ini bukan hanya dukungan dari pemerintah saja tapi juga dukungan dari masyarakat.

“Kasus serangan Cyber di Palembang cukup tinggi, kita perlu lagi meningkatkan sistem,” katanya.

Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, CSIRT di Palembang pertama di Sumatera setelah Jawa. Sistetm ini akan terintegrasi saat ada insiden akan saling memberikan informasi.

“Isu Siber ini sudah sangat global, maka perlu kerjasama dengan BSSN, juga provinsi,” katanya. (Iya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.