Laporan : Marwan Ashari
Lubuklinggau, Sumselupdate.com – Sebanyak 24 siswa-siswi kelas VI SD MI Nur Riska Kota Lubuklinggau mengikuti wisuda pelepasan perdana tahun 2022. Kegiatan Al Haflatut Tahrij pelepasan siswa-siswi dilaksanakan di halaman MI Nur Riska, Kamis (9/6/2022).
Acara pelepasan tersebut diisi dengan berbagai macam kegiatan diantaranya pembacaan dan hafalan ayat-ayat pendek alquran oleh siswa-siswi kelas V, tari-tarian dan permainan pianika.
Kegiatan dihadiri oleh seluruh wali siswa-siswi kelas VI, Kepala Yayasan, Kakan Kemenag, Pengawas dan Komite serta dewan guru serta tamu undangan lainnya.
Kepala Madrasah MI Nur Riska, Dra Hj Roaidah, mengatakan hari ini merupakan hari bahagia bagi semua pihak termasuk siswa-siswi kelas VIm Betapa tidak setelah 6 tahun lalu, hari ini lulus.
Perlu diketahui M Nur Riska berdiri, 2016 sangat berkesan. Alhamdulilah wali murid percaya untuk titip anaknya 6 tahun yang lalu. Masih katanya 2016 lalu siswa cuma 16 orang, karena belajar satu petak rumah. Alhamdulillah, sampai sekarang tidak disangka, sudah maju.
“Sekolah ini dari yang kecil sampai 2022 hari ini berjumlah 206 orang siswa,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan supaya MI Nur Riska tambah maju dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas supaya bisa maju. Alhamdulilah, siswa kelas I hampir dua kelas.
Dari tahun ke tahu siswa bertambah. Hari ini yang dilepaskan 24 orang.
“Kami mohon maaf selama 6 tahun, wali menitipkan anaknya kurang maju, kami mohon maaf,” ucapnya.
Mudah-mudahan ke depan anak-anak MI Nur Riska tambah maju dan pintar.
“Kami mendoakan anak-anak yang sudah tamat semoga terus sukses. Dan jangan lupakan sholat,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Yayasan MI Nur Riska, H Wilfan Fareza, menjelaskan sejak tahun 2016 MI Nur Riska terus meningkatkan level jenjang pendidikan yang lebih baik.
“Alhamdulilah grafik terus menunjukan peningkatan. Saat ini Kami mempunyai program bagi yang tidak mampu akan kita gratiskan. Kami berharap kepada anak yang lulus tetap melanjutkan di SMP Nur Riska,” harapnya.
Sedangkan Kakan Kemenag Lubuklinggau, H Abdul Haris Putra, SAg, MPdi, mengungkapkan kebanggaannya.
“Saya melihat kemajuan MI Nur Riska ini. Ini bukan MI tapi MIN Nur Riska. Anak-anak siswa-siswi MI Nur Riska yang sudah menamatkan pendidikannya sudah tercatat menjadi alumni MI Nur Riska angkatan pertama,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kualitas kita harus punya cita-cita walaupun usia sudah tua, jangan kalah dengan yang muda-muda.
“Managemen madrasah harus bisa mengimbangi keinginan orang. Apa yang nak di jual dan yang ditampilkan sehingga apa keinginan orang tua ada,” harapnya.
Nah untuk kemajuan madrasah tidak bisa terlepaskan semuanya harus mempunyai andil. Artinya semua pihak harus dilibatkan untuk kemajuan madrasah.
“Kalau tekad tidak berjuang, tidak dapat. Harus juga dengan doa yang tulus,” paparnya.
Saya yakin dengan adanya acara ini masyarakat akan mengetahui. Sehingga masyarakat berani menitipkan anaknya di MI Nur Riska Lubuklinggau.
“Kami Kemenag mendukung program yang ada di MI Nur Riska. Kelolah dengan baik. Berpikir-berpikir, tapi jangan berpikir saja lambat bertindak. Harus berpikir dan terus bertindak,” tekannya.
Perlu diketahui bahwa guru-guru yang cerdas dan pintar adalah pandai akan kekurangan muridnya. Sehingga dia memberikan ilmu kepada muridnya. Anak yang pintar bisa mengambil ilmu dari guru-gurunya sehingga menjadi lebih baik dari gurunya. (**)