Palembang, Sumselupdate.com – Kasus viralnya video yang menunjukkan pengemudi mobil boks nopol BE 8091 NAA berwarna putih dengan membawa puluhan tandan pisang, dikejar polisi lalu lintas atau Polantas hingga dihalangi saat berada di pintu Tol Keramasan pada Rabu (5/2/2025) siang, membuat Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP Yenni Diarty, angkat bicara.
AKBP Yenni Diarty membenarkan adanya peristiwa dugaan anggotanya yang sedang memberhentikan paksa pengendara mobil pikap yang melakukan pelanggaran.
“Benar, memang ada video viral itu, yang memperlihatkan anggota kami Satlantas Polrestabes Palembang, yang sedang memberhentikan pengendara mobil pikap, diduga karena melakukan pelanggaran,” ucap AKBP Yenni Diarty, saat dikonfirmasi wartawan, pada Kamis (6/2/2025) siang.
Untuk kronologi lengkapnya, AKBP Yenni belum bisa memberikan keterangannya, karena masih berkoordinasi sama anggota bersangkutan. “Saya masih berkoordinasi bersama anggota dan bertanya bagaimana peristiwa tersebut,” tukasnya.
Sebagaima diketahui video yang berdurasi 3 menit 23 detik itu berawal seorang anggota polisi dari Satlantas Polrestabes Palembang hendak menghentikan mobil tersebut dari jalan Nilakandi, Kecamatan Kertapati Palembang, untuk menanyakan kelengkapan surat kendaraan, karena terlihat tidak memakai safety bell serta plat palsu.
Namun pengendara mobil itu terus melaju kencang. Akan tetapi anggota Satlantas tersebut juga terus mengejar mobil itu hingga ke depan pintu masuk gerbang tol Keramasan.
Sampai di depan pintu masuk gerbang tol, anggota Satlantas itu langsung menghalangi mobil pikap tersebut menggunakan sepeda motornya untuk tidak berjalan.
Kemudian anggota turun dari sepeda motor untuk menanyakan kelengkapan surat kendaraan kepada sang sopir, akan tetapi sopir pikap yang tidak diketahui identitasnya tersebut tidak bisa menunjukkan kelengkapan surat kendaraannya.
Ternyata semenjak polisi itu turun dari motor sampai menanyakan kelengkapan surat kendaraan, sang sopir merekam pakai handphonenya.
Anggota Satlantas yang mengetahui itu, juga memvideokan sopir hingga sempat terjadi perdebatan.
Karena tak bisa menunjukkan kelengkapan surat, polantas itu pun mencurigai muatan yang dibawa sopir tersebut, yang diduga membawa narkotika jenis Shabu.
Merasa tidak menyimpan narkoba, dengan terus merekam sang sopir berbicara dirinya dituduh bawa shabu oleh anggota.
Lalu sang sopir membuka muatan yang dibawanya, dan saat dibuka ternyata isi muatan mobil pikap itu adalah pisang.
Setelah mendapati isi muatan pikap tersebut, anggota Satlantas yang juga terus merekam, mengarahkan kamera handphonenya ke sopir dengan berbicara tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan, lalu menunjukkan plat nomor polisi palsu yang digunakan sopir.
Usai kejadian itu, ternyata sang sopir langsung memviralkan video yang direkamnya ke seluruh media sosial.