Takut Menimbulkan Polemik, Pertemuan Waria se-Kabupaten PALI Dibatalkan!

Minggu, 21 Juli 2019
Plt Kepala Dinkes PALI Lydwirawan

PALI, Sumselupdate.com – Setelah menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, akhirnya rencana pertemuan dan sharing Wanita-Pria (Waria) se-Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat, ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Sebelumnya diketahui, melalui surat undangan Dinkes Kabupaten PALI bernomor surat 440/1437/DINKES/P2PI/2019 yang ditujukan kepada waria se-Kabupaten PALI, tersebar luas di media sosial.

Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Senin (22/7/2019) di ruang pertemuan salah satu rumah makan di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten PALI, Lydwirawan, membenarkan bahwa kegiatan tersebut dibatalkan karena akan menimbulkan polemik bila dilaksanakan.

Advertisements

“Tapi pertemuan ini dibatalkan, sampai waktu yang tidak ditentukan, karena akan menimbulkan polemik bila dilaksanakan,” katanya melalui pesan WhatsApp, Minggu (21/7/2019).

Surat undangan pertemuan Dinkes PALI dengan Waria.

 

Sementara saat dihubungi media ini, Sekda PALI Syahron Nazil juga membenarkan bahwa kegiatan itu dibatalkan.

Sekda meminta kepada Dinkes agar pertemuan tersebut ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Sudah saya minta Dinkes tunda, kalau mau sosialisasi jangan khusus, tapi dengan sasaran generasi muda lainnya,” kata Sekda singkat.

Sebelumnya kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mengundang seluruh waria menimbulkan pro dan kontra.

Seperti yang disampaikan Ketua PC NU Kabupaten PALI, Ustad M Erlin Susri, SSos I, MPdI.

Ia menyayangkan jika kegiatan sosialisasi mengenai seks bebas itu ditujukan hanya pada satu kelompok, yaitu waria.

Karena ia menilai, kegiatan tersebut harus juga diberikan kepada anak-anak muda baik dikalangan pelajar, mahasiswa dan umum.

“Apalagi, dalam kegiatan itu akan lebih bagus kalau dinas kesehatan menggandeng tokoh agama dalam sosialisasinya, sehingga dibahas juga dari sisi hukum sosial dan agamanya,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp, sore tadi.

Lebih lanjut dirinya juga menyarankan kepada Dinkes PALI untuk tidak hanya sosialisasi terhadap bahaya seks bebas, akan tetapi juga memberikan penyadaran kepada mereka agar kembali kepada hakikat qodrat mereka itu sendiri.

“Kita ketahui sosialisasi seks bebas tersebut bagus, tapi hendaknya Dinas Kesehatan PALI tidak saja hanya sosialisasi bahayanya sek bebas dan pergaulan bebas saja terhadap mereka melainkan memberikan penyadaran kepada mereka agar kembali kepada hakikat qodrat mereka itu sendiri, yaitu sebagai laki-laki,” ungkapnya

Ia juga menolak dengan keras, jika kegiatan itu nantinya akan malah melegalkan waria di Kabupaten PALI.

“Kami menolak jika adanya kegiatan yang seolah melegitimasi Waria di PALI, karena melanggar agama, dalam konteks agama manusia itu cuma ada laki laki dan perempuan. Walaupun dia waria (kelamin ganda,red) fiqih mengajarkan cara melihatnya apakah dia laki laki atau perempuan cukup lihat kelaminnya, mana salah satu kedua kelamin tersebut yang berfungsi, maka itulah status kelamin orang memiliki kelamin ganda tersebut,” katanya. (adj)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.