Puan Maharani Minta Pemerintah Intervensi Harga Komoditas Pangan Yang Terus Naik

Selasa, 12 Juli 2022
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah melakukan intervensi terhadap harga komoditas pangan yang terus naik.

Jakarta, sumselupdate.com – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah melakukan intervensi terhadap harga komoditas pangan yang terus naik sejak jelang Hari Raya Idul Adha. Harga belum stabil cukup memberatkan masyarakat.

“Tata kelola komoditas pangan harus diperbaiki untuk mengatasi harga-harga yang terus meroket, khususnya harga cabai dan bawang merah,” ujar Puan, Selasa (12/7/2022).

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) terbaru, harga cabai rawit merah di pasar tradisional Indonesia mencapai Rp 102 ribu/kg. Bahkan di Jakarta, harga cabai rawit merah hari ini menembus Rp 160 ribu/kg. Bawang merah juga masih mengalami kenaikan menjadi Rp 80 ribu/kg dari  Rp 40 ribu/kg dan harga daging ayam ras terus meningkat mencapai Rp39.350/kg atau lebih dari Rp 50 ribu per ekor. Dikatakan, harus ada upaya konkrit dari Pemerintah menjaga stabilitas harga pangan usai Idul Adha.

Sebab, harga cabai, bawang merah, daging ayam sudah sebulan lebih naik terus.

Advertisements

“Dalam beberapa kesempatan ketika saya mengunjungi pasar tradisional di sejumlah daerah, pedagang dan pembeli mengeluhkan harga-harga yang masih tinggi,”katanya.

Salah satu penyebab harga cabai naik karena suplai dari daerah produksi berkurang. DPR meminta Pemerintah Pusat bekerja sama Pemerintah Daerah  memaksimalkan sistem supply and demand bahan pangan pokok.

“Mengatasi persoalan ini, dibutuhkan koordinasi yang lebih intensif antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan terkait sistem logistik bahan pangan,”jelas

Mantan Menko PMK itu. Dia  menilai operasi pasar perlu digalakkan mencegah  praktik nakal yang memanfaatkan keadaan. Tingginya berbagai komoditas pangan dapat menyebabkan inflasi yang akan berdampak terhadap perekonomian nasional.

“Pemerintah selama ini hanya berfokus pada minyak goreng, namun komoditas pangan lain tidak mendapat perhatian. Padahal, kenaikan cabai dan bawang sudah terjadi cukup lama,” tuturnya.

Dikatakan, DPR RI akan terus melakukan pengawasan melalui Komisi IV DPR terhadap kenaikan harga komoditas pangan. Di masa reses ini pun, anggota DPR diimbau turun ke pasar-pasar tradisional.

“Anggota dewan juga harus mengecek di tingkat petani untuk mengetahui permasalahan  dan membantu mencarikan solusi. Termasuk mematau rantai distribusi dari petani sampai ke konsumen,” ujar Puan.

Di samping itu, DPR mendorong Pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan berbahan baku komoditas impor seperti kedelai dan gandum. Bahan pokok seperti mi dan tahu tempe berpotensi mengalami lonjakan harga karena adanya konflik Rusia dan Ukraina.

“Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok dasar yang mutlak harus diperhatikan pasokannya. Jangan sampai masalah tingginya harga-harga komoditas menyebabkan kelangkaan pangan yang akan berdampak terhadap kesejahteraan rakyat,” katanya. (duk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.