Premium Resmi Berhenti dijual, Antrian Solar di SPBU Kabupaten Lahat Mengular

Rabu, 6 Oktober 2021
Pengemudi mobil antre untuk membeli minyak solar di salah satu SPBU di Kabupaten Lahat.

Laporan: Valdo

Lahat, Sumselupdate.com – Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) sudah berhenti sejak Oktober 2021 ini.

Kebijakan itu dikemukakan Kabag Administrasi dan Sumber Daya Alam (ADM SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Lahat Syaifullah Aprianto.

Dikatakan Syaifullah, pasokan premium sudah berakhir pada Oktober ini, sehingga masyarakat tidak dapat lagi membeli BBM ini di SPBU.

“Dari delapan  SPBU, hanya SPBU di Muara Siban yang masih menjual Premium, terakhir pada Sptember 2021 lalu, namun sejak Oktober 2021, penjualan premium dihentikan,” ujar dia, Selasa (6/10/2021).

Dikatakannya, masyarakat pengguna BBM premium bisa mengganti dengan Pertalite atau Pertamax, hal itu juga dibarengi banyaknya Pertashop beredar di segala penjuru di Kabupaten Lahat.

“Bisa beli Pertalite dengan nilai oktan lebih tinggi, atau Pertamax. Memang Premium oktannya lebih rendah, sehingga pembakaran lebih kasar pada mesin,” ungkap dia.

Ketika ditanya mengenai pasokan solar di Kabupaten Lahat, Syaifullah menjawab stok sudah stabil sejak September 2021.

“Memang ada penurunan pasokan sebelum Agustus, namun sejak Agustus sudah normal kembali. Sampai akhir tahun, pasokan solar aman,” terangnya.

Ketersediaan solar memang dikeluhkan pengendara berbahan bakar solar. Seperti diungkapkan Ancha, sopir truk yang mengaku susah mendapatkan solar membuat mereka harus antre ketika solar masuk ke SPBU.

“Tidak tahu ya, tapi ketika ada solar, kami selalu mengantre hingga mengular di jalan raya. Kalau BBM jenis Pertamina Dex tampaknya banyak, karena tidak perlu antre, namun harganta jauh pebih mahal, kalau untuk truk, cukup solar saja,” tutur dia. (**)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.