Peran Muslimah Strategis Bentuk Generasi Penerus Tangguh

Penulis: - Sabtu, 7 September 2024
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat

Jakarta, Sumselupdate.com — Peran muslimah sangat strategis membentuk kualitas generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.

“Dalam Islam, perempuan adalah pribadi yang independen. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Islam adalah agama pertama di dunia yang menawarkan sistem perlindungan, kesejahteraan untuk perempuan dan hak-haknya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat pada acara Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan bertema Peran Muslimah dalam Memperkuat dan Mempererat Persatuan Bangsa di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR/MPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Hadir pada acara tersebut antara lain Dr. Hj. Siti Ma’rifah, M.H., M.M. (Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga/PRK MUI), Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A.(Sekretaris Jenderal MUI), Prof Amany Lubis (Ketua Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI), Ahmad Baidowi (Direktur Eksekutif Sekolah Sukma Bangsa), dan para anggota organisasi sosial keagamaan.

Selain itu, jelas Lestari, dalam konsepsi Indonesia sebagai bangsa dan negara diskursus perbedaan gender sejatinya telah tuntas sejak sendi-sendi dasar negara dan konstitusi dirumuskan oleh para pendiri bangsa.

Sehingga, sapaan akrab Lestari, dapat dipahami bahwa muslimah mesti berperan aktif dalam kehidupan berbangsa pada aktivitas kesehariannya.

Dari berbagai aktivitas tersebut, tambah Rerie, diharapkan muncul partisipasi aktif muslimah menyelesaikan berbagai permasalahan sosial sebagai bagian dari upaya merealisasikan tujuan bernegara.

Dia berharap mampu merumuskan paradigma pengetahuan dan gerakan transformatif dalam kehidupan bermasyarakat.

Muslimah sebagai para ibu bangsa, memiliki tanggung jawab moral mengedepankan kesalehan sosial untuk kebaikan komunal dan memainkan peran penting untuk mengedukasi “kehidupan baru” dari keluarga sampai individu menemukan kehidupannya.

Kesalehan sosial itu, jelas Rerie, dapat diterjemahkan sebagai refleksi atas nilai-nilai kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.(duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.