Penerapan e-Warung di Kabupaten OKU Hanya di Dua Kecamatan, Ini Sebabnya ini

Sabtu, 14 Oktober 2017
Kepala Dinsos OKU Syaiful Kamal .

Baturaja, Sumselupdate.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Dinas Sosial (Dinsos) OKU segera menerapkan Program Warung elektronik atau e-Warung yang mulai digalakkan oleh Kementerian Sosial RI.

Namun, penerapan e-Warung di OKU baru akan dimulai di dua kecamatan yakni Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja Barat.

Kepala Dinsos OKU Syaiful Kamal mengemukakan, metode pembayaran e-warung adalah non tunai yang memerlukan akses internet untuk pembayaran.

“Nanti penerima bantuan diberi kartu semacam ATM, yang diisi oleh pemerintah (saldo) nah saldo ini yang akan dibayarkan melalui metode bisa gesek atau transfer tapi tidak bisa diuangkan, nah untuk transaksi otomotasi kita butuh jaringan internet, timur dan barat ‘kan jaringannya sudah mumpuni” tutur Saiful, Sabtu (14/10/2017).

Advertisements

Syaiful Kamal menargetkan program e-Warung di OKU akan diterapkan pada tahun 2018 mendatang.

“Sesuai dengan program Kemensos RI yang menerapkan e-Warung, yakni bantuan sosial berupa non tunai guna membantu masyarakat bawah dalam mengurangi angka kemiskinan,” kata Syaiful.

Selain itu tambahnya, penerapan program e-Warung ini sesuai dengan PP Nomor 63 tahun 2013 tentang penanganan fakir miskin melalui pendekatan wilayah.

Di OKU sendiri lanjut Syaiful saat ini sedang melakukan persiapan untuk penerapan program tersebut.

“Kita masih melakukan verifikasi data penerima e-Warung yang dilakukan oleh tim, verifikasi ini dilakukan untuk memastikan penerima yang tepat sasaran, karena para penerima bantuan ini merupakan orang-orang yang pernah menerima bantuan baik itu BLT, Blsm dan bantuan lainnya, ya kita ingin tahu apakah orangnya masih ada atau tidak, mungkin saja sudah meninggal, pindah atau mungkin tidak sesuai sebagai penerima,” tuturnya.

Di OKU ungkapnya ada sekitar delapan ribu lebih KK atau sekitar 96.966 jiwa yang bakal menerima bantuan e-Warung ini, nah jumlah inilah lanjutnya yang sedang dilakukan verifikasi.

“Itu jatah di OKU, awal mulanya data tersebut dari BPS tahun 2011 dan 2015, kemudian masuk ke Kemensos TNP2K dan kita verifikasi lagi,” jelasnya.

Ditanya berapa banyak jumlah e-Warung yang akan dibuka di OKU, Syaiful menjelaskan, program ini akan dibuka disesuaikan dengan jumlah penerima di satu desa.

Dicontohkannya, dalam satu desa lebih dari 10 orang penerima maka bisa dibuka di desa tersebut.

Akan tetapi jika hanya ada tiga orang di satu desa maka yang tiga ini digabung ke desa lain.

“Untuk mengisi barangnya Kemensos bekerja sama dengan Bulog, intinya bahan kebutuhan pokok, makanya yang pegang kartu ini diwajibkan wanita yakni istri atau anak perempuan sebab mereka lebih mengerti soal kebutuhan pokok, dan di e-warung tidak menjual rokok,” jelasnya.

Syaiful mengatakan, setelah dua kecamatan ini berhasil maka akan di kembangkan di kecamatan lainnya.

“Ya harapan kita bisa maju, dan kecamatan lain juga bisa mengikuti dan ada fasilitas jaringan internet, mungkin nanti kita biasa bekerjasama dengan telkom selaku penyedia jaringan,” tandasnya. (wid)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.