Jakarta, Sumselupdate.com – Antibodi terhadap virus corona atau Covid-19 tetap ada dalam darah pasien Covid-19 setidaknya selama delapan bulan setelah mereka terinfeksi. Seperti dilaporkan AFP, pada Selasa (11/5/2021), peneliti Italia menyampaikan temuan tersebut.
“Antibodi hadir terlepas dari tingkat keparahan penyakit, usia pasien atau keberadaan patologi lain,” menurut pernyataan dari rumah sakit San Raffaele di Milan, seperti dikutip dari beritasatu.
Para peneliti, bekerja dengan lembaga kesehatan nasional ISS Italia, mempelajari 162 pasien dengan gejala virus corona yang muncul di ruang gawat darurat selama gelombang pertama infeksi di negara itu tahun lalu.
Sampel darah diambil pada bulan Maret dan April dan kembali pada akhir November dari pasien yang selamat. Sementara sekitar 29 pasien meninggal.
“Kehadiran antibodi penetral, sementara berkurang dari waktu ke waktu, sangat persisten – delapan bulan setelah diagnosis, hanya ada tiga pasien yang tidak lagi menunjukkan hasil positif pada tes,” kata pernyataan itu, yang dikeluarkan bersama dengan ISS.
Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Communications itu juga menekankan pentingnya pengembangan antibodi dalam pemulihan dari virus corona.
“Mereka yang gagal memproduksinya dalam 15 hari pertama infeksi berisiko lebih besar mengembangkan bentuk Covid-19 yang parah,” katanya.
Dua pertiga dari pasien yang disurvei adalah laki-laki, dan usia rata-rata adalah 63 tahun. Sekitar 57 persen dari mereka memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya, terutama hipertensi dan diabetes. (adm3/bsat)