Palembang, Sumselupdate.com – Sejumlah organisasi jurnalis dan perusahaan pers di Sumatera Selatan mengeluarkan pokok-pokok pikiran tentang peliputan media massa di masa pandemi virus Corona atau Covid-19.

Pokok-pokok pikiran ini dirumuskan sebagai solusi dan rekomendasi bersama agar peliputan media massa berjalan dengan baik demi kepentingan publik dan sebagai dukungan untuk percepatan penanggulangan pandemi Covid-19.

Organisasi jurnalis itu antara lain AJI Palembang, IJTI Sumsel, PWI Sumsel, PFI Sumsel dan AMSI Sumsel bersama perusahaan media Tribun Sumsel, Sriwijaya Post dan Sumatera Ekspres, merasa perlu untuk merumuskan sikap dan memberikan rekomendasi yang solutif pada otoritas penanggulangan Covid-19 dalam hal ini pemerintah daerah dan Gugus Tugas di Sumatera Selatan.

Rekomendasi ini khususnya pada urusan-urusan yang berhubungan dengan jurnalisme.

Berikut pokok-pokok pikiran, seruan, dan solusinya:

Kepada Otoritas Penanggulangan Covid-19 (Pemprov Sumsel, Pemda, dan Gugus Tugas)

Otoritas penanganan covid-19 menghindari penyelenggaraan konferensi pers/siaran pers tatap muka secara langsung yang mengundang jurnalis.
Otoritas penganangan Covid-19 menghentikan agenda seremonial yang kecenderungannya juga mengundang kerumunan baik jurnalis dan masyarakat.
Memaksimalkan fungsi-fungsi kehumasan dari otoritas terkait.
Meniadakan wawancara doorstop.
Juru bicara otoritas penanganan Covid-19 harus responsip, khususnya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari jurnalis via alat telekomunikasi.
Otoritas tak menutupi informasi-informasi yang penting bagi publik khususnya yang berhubungan dengan data sebaran dan jumlah positif covid 19 dan riwayat perjalanan.
Konferensi pers tatap muka bisa digantikan dengan live streaming, perekaman video, rilis foto dan teks disertai keterangan dan hak cipta sumber yang disiarkan. Bisa juga merujuk pada apa yang telah dilakukan Gugus Tugas Nasional.
Khusus untuk platform video, IJTI Sumsel siap menjadi bank data pemerintah daerah dan instansi terkait, untuk menyalurkan pemberitaan ke semua stasiun televisi sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus covid-19, dengan mengirimkan video dan data rilis ke email [email protected]
Membentuk grup yang berisi jurnalis dan juru bicara resmi otoritas penanganan Covid-19. Grup ini sebagai saluran resmi data-data pertanyaan dan publikasi informasi seputar Covid-19 di Sumatera Selatan.
Pindahkan pusat informasi Covid-19 dari RSUP Muhammad Husein ke tempat yang lebih representatif dan aman.
Menentukan jadwal rutin konferensi pers virtual setiap harinya.

Kepada Perusahaan Media Massa

Perusahaan media massa menyediakan peralatan keselamatan kerja di lapangan bagi para jurnalisnya.
Para pimpinan media massa tak memberikan izin pada jurnalisnya untuk meliput undangan kegiatan sumber berita secara tatap muka jika pengundang kegiatan tak menerapkan protokol keselamatan peliputan.
Perusahaan media harus merumuskan panduan keselamatan bagi para jurnalisnya. Termasuk membentuk satuan peliputan atau cara strategis untuk mengatur sistem kerja para jurnalisnya di lapangan.
Pimpinan tak memberikan izin bagi jurnalisnya yang dalam kondisi kesehatan tak prima untuk meliput.
Perusahaan media, khususnya televisi untuk memperhatikan kesejahterahaan para jurnalis yang berstatus kontributor dengan memberikan standar upah selama WFH pandemi Covid-19.
Tidak mengirimkan jurnalisnya pada zona merah Covid-19.
Menyajikan pemberitaan dengan arah jurnalisme positif demi memberi harapan pada masyarakat.
Menyediakan sajian jurnlistik hoax buster untuk menangkal hoax dan mengkonfirmasi info liar yang tak terverifikasi,

Kepada Para Jurnalis di Sumatera Selatan

Patuhi panduan protokol keselamatan selama peliputan yang sudah dirumuskan organisasi-organisasi jurnalis atau perusahaan medianya.
Selalu patuhi kode etik jurnalistik
Menggunakan lensa jarak jauh minimal tele 200
Membersihkan alat kerja dan diri sebelum bertemu dengan keluarga.

Kepada Masyarakat

Tak memproduksi dan menyebarkan informasi yang tak terverifikasi
Gunakanlah media sosial dengan bijak dan tak memposting sesuatu yang membuat panik.
Mendukung upaya otoritas Covid-19 dan pemerintah dalam upaya mempercepat penyelesaian.