Masuk 10 Besar Tingkat Kriminal yang Tinggi, Polda Sumsel Lakukan Operasi Sikat II Musi 2022

Senin, 26 September 2022
Kapolda sumsel Irjen pol Toni Harmanto.

Laporan: Diaz Erlangga

Palembang, Sumselupdate.com – Provinsi Sumatera Selatan masih masuk 10 besar wilayah dengan tingkat kriminal tertinggi di Indonesia. Polda gerak cepat gelar Ops Sikat II Musi 2022, hal itu langsung disampaikan Kapolda sumsel Irjen pol Toni Harmanto.

“Hal inilah yang harus kita atasi, dengan berbagai upaya serius dan tanggung jawab kita, untuk menciptakan keamanan dan menekan tindak kejahatan khususnya 3C yang masih sangat tinggi,” bebernya.

Dalam Operasi Sikat II Musi 2022, polda sumsel akan berupaya memberantas bandit dengan fokus  3C pencurian dan kekerasan (curas), pencurian dan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Kapolda Sumsel Irjen pol Toni Harmanto menjelaskan, dengan topologi Provinsi Sumsel yang kompleks, begitu mendukung tindak kejahatan baik dari jalur darat dan jalur laut.

Dari hasil anev Ops Sikat Musi I 2022, terdapat 243 kasus dengan 272 tersangka. Dengan catatan curat sebanyak 179 kasus, curas dengan 36 kasus dan curanmor dengan 28 kasus.

“Hal inilah yang harus kita atasi, dengan berbagai upaya serius dan tanggung jawab kita, untuk menciptakan keamanan dan menekan tindak kejahatan khususnya 3C yang masih sangat tinggi,” bebernya.

Sementara dalam menciptakan keamanan dan menekan angka kejahatan di Sumsel, untuk itu Polda Sumsel menyiapkan personelnya dengan Latihan pra Ops Sikat II Musi 2022 bertempat di Lantai 7 Gedung Presisi Mapolda Sumsel, Senin (26/9).

Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Drs Kamaruddin, M Si mengatakan, bahwa untuk menyegarkan dan meningkatkan keterampilan personel, kegiatan ini perlu dilakukan.

Dari hasil anev ops sikat musi I 2022, terdapat 243 kasus dengan 272 tersangka. Dengan catatan curat sebanyak 179 kasus, curas dengan 36 kasus dan curanmor dengan 28 kasus.

Dirinya menjelaskan, bahwa wilayah Sumsel sangat strategis, sehingga bisa melancarkan aksi kejahatan hingga menjual barang curian baik dari darat maupun laut.

“Kegiatan ini kita gelar untuk mempersiapkan personel kita untuk Ops Sikat II Musi 2022, dengan mampu melaksanakan tugasnya dalam menekan angka kejahatan, khususnya 3C,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa para anggota harus menyeimbangkan antara laporan dan ungkap kasus. “Karena data yang dapatkan bahwa hal ini belum optimal antara laporan dan ungkap kasus yang dilakukan, sehingga hal ini harus kita Optimalkan,” tutupnya.

Untuk itu, dalam menjalankan ops sikat musi II 2022, polda sumsel menggelar pra ops sikat musi II 2022, di gedung utama presisi polda sumsel, pada senin (26/09).

Dijelaskan Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Kamaruddin, pra ops ini dilakukan guna penyegaran dan meningkatkan keterampilan personel di lapangan.

“Untuk itulah pelatihan ini sangat penting, sehingga personel kita mempunyai bekal dalam Ops Sikat II Musi 2022,” katanya kepada wartawan.

Menurutnya terjadi tindakan 3C yang dilakukan seseorang, dikarenakan faktor ekonomi sehingga orang itu nekat melakukan tindak kejahatan khususnya 3C.

“Kita lihat faktor ekonomi mendorong orang untuk melakukan kejahatan, belum pulih perekonomian dan BBM membawa pengaruh besar memicu hal itu,” jelasnya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.