Banyuasin, Sumselupdate.com – Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menghadapi tantangan serius terkait kualitas udara. Data terbaru dari Alat Monitoring Kualitas Udara (AQMS) yang berlokasi di depan kantor DMPTSP menunjukkan bahwa kualitas udara saat ini berada dalam status ‘Tidak Sehat’.

Situasi ini menjadi perhatian serius, terutama dalam konteks asap yang mengganggu di Palembang, yang berpotensi mempengaruhi kualitas udara di Banyuasin.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuasin, Abdul Munif ST MSi, mengungkapkan beberapa indikator utama yang mencerminkan pencemaran udara saat ini:

– Partikulat PM 2.5 dengan nilai mencapai 127, menunjukkan tingginya konsentrasi partikulat kecil yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia.

– Partikulat PM10 dengan nilai 60, juga menandakan peningkatan tingkat pencemaran partikulat.

– SO2 (Sulfur Dioksida) dengan nilai 59.

– CO (Karbon Monoksida) dengan nilai 20.

– O3 (Ozon) dengan nilai 37.

– NO2 (Dioksida Nitrogen) dengan nilai 48.

Masyarakat dihimbau untuk menjaga kesehatan mereka dengan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti membatasi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker wajah ketika diperlukan.

“Informasi dari AQMS di depan kantor DMPTSP dapat membantu warga Banyuasin memantau kualitas udara secara real-time,” kata Munif dalam pernyataannya.

Pemerintah setempat dan berbagai pihak berwenang sedang berupaya keras untuk mengendalikan situasi ini dan mengurangi dampak negatifnya.

“Kami akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kualitas udara di Banyuasin. Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama dalam situasi seperti ini,” tambah Munif.

Warga Banyuasin diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan situasi ini dengan cermat.(**)