Jurnalis yang Videonya Diviralkan untuk Sudutkan Novel Baswedan Angkat Bicara

Kamis, 7 November 2019

Jakarta, Sumselupdate.com – Potongan video pemberitaan NET TV saat Penyidik KPK Novel Baswedan dirawat di Singapura pada 2017 viral. Reporter NET TV yang saat itu meliput ke Singapura, Delviana Azari, buka suara tentang kondisi Novel yang dilihatnya saat itu.

Potongan video tersebut ramai dibahas dan diunggah ulang di Twitter dengan narasi yang menyebut tak terlihat luka di mata dan pipi Novel. Padahal, saat itu Novel baru disiram air keras.

Bacaan Lainnya

Delviana yang saat itu langsung ke Singapura untuk membuat pemberitaan tentang kondisi dan proses perawatan Novel memberi penjelasan. Menurutnya, kondisi mata Novel saat itu sudah tidak seperti orang normal.

“Di akun yang sempat viral itu kan mempertanyakan kondisi matanya yang katanya it looks too fine. Kalau gue boleh menceritakan apa yang gue lihat saat itu, kondisi mata dari Novel Baswedan itu. Kan waktu sebelum berangkat beliau kan sempat diperban, nah waktu itu udah nggak diperban. Udah dilepas tapi di sekitar jidat di sekeliling mata kayak ada oranye-oranye kayak betadine gitu.

Yang paling miris adalah kondisi bola mata kalau menurut akun itu it looks so fine, gue lihat miris bola mata yang gue lihat, yang gue rekam, mata kita beradu pandang, fokus gue ke bola matanya, bola matanya saat itu warnanya kayak kelereng kehijauan dan sama sekali tidak terlihat normal, itu menurut gue yang gue lihat,” ujar Delviana, Kamis (7/11/2019).

Hal itu disampaikan Delviana melalui video yang dia unggah di akun Youtube pribadinya. detikcom telah mengontak Delviana dan diperbolehkan untuk menggunakan penjelasannya di video itu, untuk kepentingan pemberitaan.

Delviana mengatakan video itu diambil sekitar tanggal 19 April 2017 di Singapore General Hospital. Saat itu, dia merekam Novel yang sedang dibawa menuju ambulans untuk pemeriksaan lanjutan dengan kamera ponselnya.

Dia juga menjelaskan tentang kondisi kulit di sekitar mata Novel yang disebut-sebut baik-baik saja. Delviana menyebut saat itu dirinya sempat menanyakan hal itu ke Novel.

“Nah beliau sempat bilang perawatan di rumah sakit di Singapura sangat baik, recommended. Sehingga luka di kulitnya cepat pulih,” ucapnya.

Delviana pun mempertanyakan mengapa video itu baru dibahas setelah dua tahun lebih. Dia heran mengapa ada orang yang berpikir kalau peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel itu setting-an atau rekayasa.

“Kalau memang ini ini rekayasa masa iya sih rumah sakit di luar negeri mau diajak kongkalikong, ini yang dipertaruhkan martabat bangsa. Kedua adalah penjagaan. Kita pikir pakai logika, dia dijaga, dikawal, tapi saat gue ngerekam kalau itu memang setting-an pasti mereka nggak akan izinin gue ambil gambar kondisi saat itu logikanya dong,” ucapnya. (adm3/dtc)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.