Jelang Porprov, Ini Keluhan Soal Venue Banyak Tak Representatif

Jumat, 3 November 2017

Palembang, Sumselupdate.com – Gendrang perang adu prestasi dan prestise lewat ajang multievent olahraga terbesar provinsi 2017 sebentar lagi mulai ditabuh. Sejumlah venue dan kesiapan pun mulai dilakukan.

Sebut saja kempo yang memakai gedung SMK Negeri II Palembang sebagai tempat pertandingan. Sebuah bangunan yang didesain seperti memiliki tribun ini memang diakui belum representatif untuk ajang Porprov.

Bacaan Lainnya

Pantauan di lapangan, gedung ini belum dicoba digunakan para atlet kempo, baik atlet Palembang, lebih-lebih atlet daerah. Benar saja, atlet kempo Palembang ternyata menggelar latihan di halaman KONI Kota Palembang.

Meski Bumi Sriwijaya dikenal dengan kota yang memiliki kompleks olahraga berstandar Internasional, namun apa boleh buat, sebagian venue tak bisa dipakai untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI yang akan digelar pada 18-26 November 2017 mendatang.

Para atlet pun harus legowo belum bisa menjajal venue berstandar Internasional karena sebagian venue sedang tahap renovasi untuk keperluan Asian Games 2018. Alhasil, venue pun tersebar di sudut kota bahkan hingga dua cabor bermotor dan tinju digelar di Kabupaten Lahat.

Meskipun KONI Sumsel selaku otoritas penyelenggara mengaku bahwa venue diketuk palu berdasarkan rapat bersama pengurus cabang olahraga,namun beberapa venue dinilai kurang representatif. Apalagi, konon Porprov musim ini merupakan Porprov pembinaan.

Wushu misalnya, salah satu cabang olahraga bela diri ini di gelar di Aula Kecamatan Sukarami yang dinilai secara standar kurang represntatif sehingga mau tak mau sistem pertandingan dibuat per shift.

“Belum lagi kita tidak bisa pakai ring, karena kalau pakai ring habis tempatnya. Jadi kita ada pakai karpet dan juga yang lain dengan dibagi pagi dan siang,” ujar Ketua Umum Wushu Indonesia (WI) Sumsel Louse Ahmad Yani, Jumat (3/11/2017).

Lanjut dia, bahwa karena tertabrak kondisi maka dirinya menilai atlet harus legowo dan diharapkan bisa tampil maksimal sehingga para atlet mampu membela daerahnya masing-masing.

“Artinya cukup saja, karena kita mau pakai Sriwijaya Promotion Center sewa dan ganti lampu saja sudah Rp90 juta,” pungkasnya. (sbw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.