Jakarta, Sumseluupdate.com – Wakil Ketua MPR RI Dr H Jazilul Fawaid, SQ, MA (Gus Jazil) kembali ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni PTIQ (IKAPTIQ) hingga 2027.
Penetapan Gus Jazil sebagai Ketum IKAPTIQ dilakukan bersamaan dengan agenda Silaturahim Nasional (SILATNAS) IKAPTIQ di Wisma Syahida Inn Ciputat, Sabtu (10/8/2024).
Silatnas IKAPTIQ bertajuk ‘Mengawal Arah Baru Universitas PTIQ Jakarta Menyambut Indonesia Emas 2045’ ini dihadiri para alumni PTIQ mulai angkatan 1971 hingga angkatan 2020.
Selain alumni juga dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Zakcky Siradj dan Wakil Rektor I Universitas PTIQ Jakarta Imam Addaruqutni.
Pertemuan nasional alumni PTIQ ini menyampaikan pokok-pokok pikiran strategis untuk kemajuan PTIQ yang telah bertransformasi menjadi universitas. Hal ini mengemuka dalam dialog yang disampaikan para narasumber dari alumni PTIQ yang pernah memimpin universitas.
Gus Jazil menyampaikan terima kasih atas kepercayaan alumni PTIQ yang kembali mempercayakan jabatan ketua umum IKAPTIQ kepada dia.
“Semoga amanah ini menjadi manfaat untuk kita semua dan PTIQ ke depan semakin maju. Apalagi sekarang statusnya sudah menjadi universitas,” tutur Gus Jazil.
Dede Rosyada, alumni PTIQ angkatan 1977, menyampaikan sejumlah hal penting untuk mendongkrak PTIQ menjadi universitas unggul.
Di antaranya jumlah mahasiswa asing yang kuliah dan dosen asing yang mengajar di PTIQ.
“Juga berapa mahasiswa PTIQ yang mengikuti sandwich di universitas asing? Berapa publikasi di jurnal bereputasi yang terindeks dunia seperti scopus? dan masih banyak hal lagi,” kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019 ini.
Masykuri Abdillah menambahkan, PTIQ harus bisa melengkapi delapan standar universitas untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain. . Menurut dia, alumnus PTIQ yang bagus karena dosen berkualitas, serta fasilitas memadai. Selain itu, pengelolaan kampus dan keuangan juga harus baik.
“Salah satu hal yang bisa mengurangi nilai PTIQ adalah rektornya tidak boleh lebih dari dua periode,” tegas Staf Khusus Wakil Presiden RI ini.
Sementara, Musni Umar menyatakan, PTIQ harus mengembalikan program mahasiswa utusan daerah sebagaimana awal-awal PTIQ didirikan. Namun demikian, alumni PTIQ tidak boleh hanya berorientasi pada agama dan ubudiyah.
“PTIQ harus melahirkan khalifah, sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an, bukan sekadar bidang agama, tetapi khalifah-khalifah di berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, politik, maupun sosial,” tegasnya. (**)