Imam Masjid di Sulsel Meninggal saat Doakan KRI Nanggala di Atas Mimbar

Selasa, 27 April 2021
Dosen UIN Alauddin meninggal dunia sat berdiri di mimbar masjid.

Makassar, Sumselupdate.com – Muhammad Ruddin Emang, Imam Masjid Muhammadiyah Baiturrahman meninggal dunia saat mendoakan Kru KRI Nanggala 402.

Peristiwa terjadi usai salat dhuhur di Masjid Baiturrahman Panaikang, Kota Makassar, Senin (26/4/2021).

Menurut Taufik, salah seorang jemaah masjid yang membantu mengangkat tubuh almarhum, Ustadz Ruddin Emang sudah mau menutup ceramahnya dengan membaca doa. Mengangkat dua tangan. Kemudian tiba-tiba badannya terkulai menimpa mimbar.

Saat itu almarhum mengangkat kisah Nabi Yunus yang dimakan ikan dan peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402.

Advertisements

“Almarhum mendoakan semua saudara yang menjadi korban (KRI Nanggala 402). Mudah-mudahan diampuni dosa-dosanya, kurang lebih seperti itu,” kata Taufiq, seperti dikutip dari suara.com jaringan nasional sumselupdate.com.

Taufiq mengaku sudah mengenal almarhum selama 40 tahun. Tadi subuh sempat berkomunikasi dan kondisi almarhum sehat. Bersemangat.

“Almarhum rutin membaca dan merangkum bacaannya. Pendidik terbaik dalam kelurga. Tidak pernah terlihat marah,” kata Taufiq.

Almarhum Ustadz Ruddin Emang meninggalkan 10 orang anak. Rencananya akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di daerah Biringkanaya.

Diketahui, almarhum adalah mantan Ketua Majelis Pustaka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar periode 2010 – 2015. Majelis yang mengurusi pusataka Muhammadiyah. Seperti kitab-kitab, buku, dan referensi Muhammadiyah.

“Pengurus dan imam Masjid Baiturrahman sejak lama,” kata Ketua Pemuda Muhammdiyah Makassar Awang Darmawan kepada SuaraSulsel.id.

Awang mengatakan, almrhum Muhammad Ruddin Emang sudah lama menjadi pengurus dan imam masjid Baiturrahman Panaikang Makassar.

Informasi yang diperoleh, istri almarhum bernama Rahmiyati Razak juga telah berpulang ke rahmatullah bulan lalu, 13 Maret 2021.

Almarhum Ruddin Emang juga dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.

“Keluarga besar Muhammadiyah Kota Makassar merasakan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum. Ini sebuah kehilangan besar bagi kami di Muhammadiyah,” ungkap Awang.

Menurut Awang, khususnya di Angkatan Muda Muhammadiyah, almarhum adalah sosok pejuang dakwah Muhammadiyah yang istiqomah, tawadhu’, dan senang berbagi ilmu.

“Beliau teladan bagi kami anak-anak muda Muhammadiyah,” kata Awang. (adm3/sur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.