Bupati OKU Timur Tutup Festival Jerami Sebiduk Sehaluan

Penutupan Festival Jerami Sebiduk Sehaluan.

Martapura, Sumselupdate.com – Bupati OKU Timur Kholid Mawardi secara resmi menutup Festival Jerami Sebiduk Sehaluan (FJSS), Jumat (10/8/2018).

Festival yang menampilkan ratusan patung jerami dengan berbagai ukuran di Bendung Gerak Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur ini merupakan yang pertama kali digelar dan berhasil menyedot puluhan ribu pengunjung dari berbagai daerah.

Bacaan Lainnya

“Festival Jerami hari ini berakhir, namun masih bisa dinikmati oleh masyarakat dan akan diserahkan pengelolaannya ke pihak desa sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Kholid ketika resmk menutup acara ini.

Festival jerami ini, ujar Kholid, dulunya dipandang sebelah mata dan diragukan untuk bisa sukses seperti ini, namun sekarang dipandang dengan mata berbinar karena berbagai kesuksesan didapat salah satunya dengan mendapat rekor dunia.

“Kesuksesan ini tentu tidak lepas dari peran seluruh panitia, jajaran kepala dinas, insan pers dan warga perjaya yang telah menjadi tuan rumah yang baik,” ujarnya.

Tambahnya, setiap kegiatan punya tujuan dan target yang ingin dicapai, seperti halnya festival jerami ini dengan bermodalkan limbah dari padi yang selama ini belum digunakan maksimal bisa dijadikan karya seni yang bernilai produktif dan ekonomi.

“Target yang ini yang kita capai dari kegiatan festival jerami, sebab dengan adanya kegiatan ini kita bisa mempromosikan produk daerah dan mempromosikan daerah keluar daerah. Selain itu, masih banyak yang belum di ekspose dari sektor pertanian yang lain, yang bisa menghasilkan nilai ekonomi, namun melalui festival jerami ini merupakan sebuah alat untuk mencapainya,” tambahnya.

Tantangan kedepan, lanjut Kholid, festival jerami bisa dijadikan promosi produk-produk daerah yang artinya harus mempunyai produk-produk yang unggul untuk dipasarkan di dalam maupun di luar daerah.

“Semua itu harus dijawab dengan bukti. Perlu diketahui, sepuluh tahun yang lalu, Kota Martapura telah ditetapkan sebagai Kota Agropolitan yang artinya sebagai pasar pusat perdagangan produk-produk pertanian,” lebih lanjut.

Selain itu, festival jerami ini telah membangkitkan seniman-seniman lokal yang selama ini tertidur, dengan festival ini seniman-seniman tersebut bangun, seperti yang telah dibuktikan oleh karang taruna Desa Sidodadi yang berhasil meraih juara kedua dalam lomba membuat patung jerami.

“Kegiatan Ini akan menjadi agenda tahunan, jika berturut-turut selama tiga tahun bisa dilaksanakan, maka akan menjadi agenda nasional dan ini akan dapat menggerakkan roda ekonomi daerah dengan adanya kunjungan wisatawan luar daerah,” pungkasnya.

Dalam festival ini, Desa Pejaya dengan patung History of Perjaya meraih Juara 1, selanjutnya Karang Taruna Sukodadi dengan patung Singa meraih juara 2, BPP Sumber Jaya dengan patung Kumbang Karabit meraih juara 3,

SDN Tanjung Rejo Kecamatan Semendawai Barat dengan patung helikopter meraih juara 4 dan juara favorit dengan patung Ngopi Bro diraih oleh komunitas kota kecil Martapura. (mat)

Yuk bagikan berita ini...

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.