BMKG Temukan Siklon Tropis, Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Penulis: - Rabu, 17 Januari 2024
Ilustrasi.

Jakarta, Sumselupdate.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, menemukan Siklon Tropis Anggrek yang terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu, dan Bibit Siklon 99S terbentuk di sekitar Utara Australia pada Selasa, (16/1/2024).

Oleh karena itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengingatkan, untuk tetap waspada perkembangan dinamika cuaca adanya sistem Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Bacaan Lainnya

“Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 995 hPa. Maka diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek masih cukup meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara,” ujar Guswanto kepada wartawan, Selasa (16/1/2024).

Menurutnya, siklon tropis Anggrek dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan.

Selanjutnya tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Perairan Kepulauan Enggano, serta Samudra Hindia Selatan Banten.

Baca Juga: BMKG Imbau Warga Sumsel Waspada Beraktivitas di Luar Rumah, Kenapa?

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 99S terpantau di Australia bagian Utara, tepatnya di sekitar 16.7° LS 131.8° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 15-20 knot (28-37 km/jam).

Dalam periode 48-72 jam ke depan sistem Bibit Siklon 99S bergerak lambat ke arah timur-tenggara dengan potensi meningkat menjadi sistem Siklon cenderung kecil peluangnya.

Baca Juga: Palembang Dilanda Fenomena Hujan Es, BMKG Imbau Warga Waspada Pancaroba

“Mencermati perkembangan dinamika atmosfer lain selain sistem Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S di atas, dapat diidentifikasi adanya fenomena lain yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, yaitu Madden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia dan disertai dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Wave,” katanya.

Selain itu, penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin cukup berkontribusi juga untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan. (**)

Berikut potensi hujan lebat di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan terdapat di sebagian wilayah sebagai berikut:

Periode (16-18 Januari 2024)

– Aceh

– Sumatra Utara

– Sumatra Barat

– Riau

– Kep. Riau

– Bengkulu

– Jambi

– Sumatra Selatan

– Kep. Bangka Belitung

– Lampung

– Banten

– Jawa Barat

– Jawa Timur

– Bali

– Nusa Tenggara Timur

– Kalimantan Barat

– Kalimantan Tengah

– Kalimantan Utara

– Kalimantan Timur

– Kalimantan Selatan

– Sulawesi Utara

– Gorontalo

– Sulawesi Tengah

– Sulawesi Barat

– Sulawesi Selatan

– Sulawesi Tenggara

– Maluku Utara

– Maluku

– Papua Barat

– Papua

Periode (19-22 Januari 2024)

– Aceh

– Sumatra Utara

– Sumatra Barat

– Riau

– Kep. Riau

– Bengkulu

– Jambi

– Sumatra Selatan

– Kep. Bangka Belitung

– Lampung

– Banten

– Jawa Barat

– Jawa Tengah

– DI Yogyakarta

– Jawa Timur

– Bali

– Nusa Tenggara Barat

– Nusa Tenggara Timur

– Kalimantan Barat

– Kalimantan Tengah

– Kalimantan Utara

– Kalimantan Timur

– Kalimantan Selatan

– Sulawesi Utara

– Gorontalo

– Sulawesi Tengah

– Sulawesi Barat

– Sulawesi Selatan

– Sulawesi Tenggara

– Maluku Utara

– Maluku

– Papua Barat

– Papua.

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.