Palembang, Sumselupdate.com – Setelah berhasil mendapatkan dua alat bukti kuat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang akhirnya menetapkan Deliar Rizqon Marzuki dan Staff pribadinya berinisial AL sebagai tersangka gratifikasi.

Kepala Kejari Palembang Hutamrin, SH, MH dalam keterangan resminya, Sabtu (11/1/2025) mengungkapkan modus operandi yang dilakukan tersangka yakni mengintimidasi sejumlah perusahaan dalam penerbitan surat perizinan layak keselamatan dan kesehatan kerja atau K3.

“Dalam penerbitan K3, kepala dinas (Deliar –red) melakukan provokasi kepada perusahaan-perusahaan dengan mengancam untuk memberikan sejumlah uang agar sertifikat tersebut dapat dikeluarkan,” ucapnya.

Setelahnya, Deliar Marzuki dalam aksinya juga telah menyiapkan perusahaan ketiga sebagai asesor atau penilai dalam penerbitan surat tersebut.

Di mana uang hasil aksinya tersebut, ditampung dalam satu rekening atas nama perusahaan penilai K3 yang telah ditentukan oleh tersangka Deliar.

“Setelah terkumpul uang tersebut dikirimkan ke salah satu rekening atas persetujuan dari Kepala Dinas (Deliar -red),” kata Hutamrin.

Lantaran baru diperiksa dalam 1×24 jam, Hutamrin belum dapat mendetail terkait sudah berapa lama dan sudah berapa banyak perusahaan yang diperas oleh Deliar Marzuki dan AL.

Hutamrin juga masih melakukan pendalaman terhadap mahar yang ditentukan oleh Deliar Marzoeki dalam penerbitan surat tersebut.

“Kami akan menelusuri jumlah uangnya dan alirannya kemana dan nanti akan kita informasikan,” tegas Hutamrin.

Sebelumnya, dalam operasi tangkap tangan tersebut penyidik mengamankan sejumlah barang bukti dari dua lokasi yang berbeda.

Dimulai saat melakukan OTT terhadap Deliar Marzoeki, penyidik Kejari Palembang mengamankan barang bukti senilai Rp39,2 juta dari dalam laci meja kerjanya di Kantor Disnakertrans Sumsel yang berada di Jalan Ahmad Yani, Plaju.

Kajari Palembang Hutamrin, SH, MH mengungkapkan, terkait temuan itu dan berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, uang yang ditemukan di meja kerja Deliar Marzoeki itu rutin diterimanya.

“Didapat sejumlah uang di bawah meja berjumlah Rp39, 2 juta masih dalam gepokan. Ini diterima secara rutin ada yang mengumpulkan untuk kepala dinas,” ucap Kajari Palembang Hutamrin, SH, MH saat jumpa pers, Sabtu (11/1).

Tak berhenti dengan itu, kata Hutamrin, pihaknya mendapatkan informasi lain yang mengarah ke uang hasil kejahatan yang telah dilakukan oleh Deliar.

Dari penggeledahan itu petugas juga menemukan uang dalam jumlah lebih banyak di antaranya uang senilai Rp4 juta dari tas kerja Deliar.

Kemudian juga ditemukan uang senilai Rp75 Juta, uang dolar singapur pecahan 10 dollar sebanyak 2 lembar, dan selembar uang pecahan 1 dolar singapur yang ditemukan di bawah jok mobil dinas Deliar.

Di mana kata Hutamrin, setelah memboyong Deliar ke Kantor Kejari Palembang, pihaknya kemudian bertolak ke salah satu kediaman rumah Deliar yang berada di Talang Jambi.

Dari rumah yang diduga ditempati istri kedua Deliar berinisil HS itu petugas menemukan uang senilai Rp50 juta dari tas hitam.

“Kemudian kita temukan amplop sebanyak 117 lembar masing-masing berisi Rp 1 juta, ini akan kami dalami apa tujuan dipisah-pisah,” ucap Hutamrin.

Selain itu, petugas juga mengamankan sejumlah harta yang diduga hasil kejahatan di antaranya 2 keping logam mulia seberat 50 gram, dan 1 keping logam mulia seberat 25 gram serta sejumlah perhiasan emas di antaranya berbentuk gelang.

Selain itu petugas juga mengamankan tiga lembar surat berharga, satu unit kendaraan toyota Fortuner dengan banyak plat nomor polisi di dalamnya.

Beberapa alat komunikasi milik Deliar juga turut diamankan salah satunya Samsusng galaxy Z Fold 6 yang masih tersegel kotak.

“Sehingga uang tunai yang ditemukan sebanyak Rp285.6 juta dan barang berharga seberat 125 gram yang diuangkan senilai Rp 200 juta,” ucap Hutamrin.