Data pengguna aplikasi kencan online yakni Tinder bocor setelah diketahui diretas. Peneliti dari Cybersecurity White Ops mengatakan, mereka telah menemukan setidaknya 16.000 foto pengguna Tinder di website yang biasa dikenal sebagai trading malware.
Akibat kejadian ini, ada lebih dari 70.000 foto pengguna Tinder perempuan yang disebar ke forum kejahatan siber di internet tanpa sepengetahuan mereka.
Potensi kejahatan lain akan terjadi jika pelaku membuat koleksi akun palsu untuk menipu korbannya. Apalagi semua data yang dicuri adalah foto pengguna Tinder perempuan, para pelaku kejahatan ini sepertinya ingin menargetkan korban laki-laki.
Tidak hanya itu, gambar-gambar itu juga bisa digunakan untuk mengolah produk teknologi pengenalan wajah. Rata-rata gambar yang dicuri merupakan foto selfie.
Tak sedikit pula gambar yang menunjukkan bukti kontekstual bahwa foto itu dipotret baru-baru ini, seperti diambil menggunakan ponsel model iPhone X atau keterangan waktu di gambar.
Pengguna aplikasi ini dinilai akan menjadi paling merugi apabila menjadi korban kegiatan ilegal, terutama mereka sudah jadi korban penyalahgunaan data untuk penipuan dan pelanggaran privasi.
Di Indonesia sendiri, tercatat ada sekitar 4,1 juta pengguna Tinder. Tidak diketahui pastinya berapa orang yang terkena dampak karena peretasan ini. Sedangkan alasan hacker membagikan foto-foto itu ke forum kejahatan siber juga masih belum diketahui. (rns)