Apa Hukumnya dalam Islam Berkunjung ke Tetangga yang Merayakan Hari Natal? Begini Kata Para Ulama

Penulis: - Minggu, 22 Desember 2024
Ustadz Abdul Somad

Jakarta, Sumselupdate.com – Jelang perayaan Hari Natal oleh umat Nasrani pada Rabu (25/12/2024), sederet pertanyaan muncul di benak penganut agama lain, termasuk apa hukumnya dalam Islam untuk berkunjung ke tetangga atau kerabat yang merayakan Hari Natal?

Pertanyaan ini sempat dijawab oleh sejumlah ulama, mulai dari Ustadz Abdul Somad, Buya Yahya, Ustadz Syafiq Riza Basalamah hingga Ustad Khalid Basalamah,. Seperti apa penjelasannya?

Bacaan Lainnya

Ustadz Abdul Somad

Secara tegas, Ustadz Abdul Somad menyebut bahwa mendatangi rumah tetangga atau keluarga untuk turut merayakan Hari Natal adalah haram.

“Haram, karena orang yang merayakan Natal itu sama dengan mengakui bahwa Isa lahir 25 Desember, mengakui bahwa Isa adalah anak Tuhan, ketiga mengakui Isa mati di palang salib. Maka tak usah, diundang pun tak boleh datang,” tutur Ustadz Abdul Somad di video YouTube Fodamara Media, dilihat pada Minggu (22/12/2024).

Buya Yahya

Hal selaras turut disampaikan oleh Buya Yahya di unggahan video Al-Bahjah TV pada 3 Februari 2019. “Kita boleh ikut serta dalam kesenangan mereka selagi tidak ada urusannya dengan akidah,” jelas Buya Yahya.

Maksudnya, umat Muslim boleh menghadiri undangan dari non-Muslim untuk misalnya pernikahan, atau berbelasungkawa saat ada yang meninggal. “Tapi kalau urusan agama yang menyangkut Ketuhanan, misalnya Natal, nggak perlu,” tegas Buya Yahya.

Ustadz Khalid Basalamah

Dilihat di YouTube Shorts unggahan kanal @/bimbingansalaf3786, Ustadz Khalid Basalamah juga tidak menganjurkan seorang Muslim untuk datang ke rumah kerabat yang merayakan Natal.

“Kalau ditanya ke saya, jangan,” ucapnya. “Di hari raya ini tidak boleh ada dukungan, ini bukan bagian dari toleransi, ini adalah ibadah.”

Namun bukan berarti silaturahmi harus serta-merta terputus, sebab diperbolehkan untuk berkunjung di hari-hari di luar hari perayaan tersebut. “Memang nggak boleh mendukung ibadahnya ya, tapi kita datang sebelumnya, kita datang sesudahnya, dan kita nggak mengucapkan selamat,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Ustadz Syafiq Riza Basalamah

“Teman saya ada yang non-Muslim, apakah saya boleh main ke rumahnya jika natalan? Hanya sebatas untuk main saja, tidak mengucapkan.”

Seperti itulah pertanyaan salah satu jemaah Ustadz Syafiq Riza Basalamah, yang langsung mendapat jawaban tegas dari sang ulama.

“Jika main di waktu mereka sedang berpesta riang merayakan Natal, maka kita akan termasuk merayakan,” katanya. “Maka Antum tinggalkan, mau main bukan di waktu merayakan.”

“Kita toleransi, biar mereka merayakan hari itu, tapi kita nggak ikut dan nggak hadir di tempat mereka merayakan,” pungkasnya menambahkan.

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait