Palembang, Sumselupdate.com – Kampanye akbar di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengajak warga Palembang berdiskusi mengenai keluhan mereka tentang arah perubahan yang diinginkan.
Dalam orasinya Anies Baswedan menilai perubahan yang diusung merupakan perubahan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat.
“Mulai dari pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, dan kesejahteraan perlu perubahan,” kata Anies di hadapan para simpatisannya di BKB Palembang, Kamis (25/1/2024).
Ia menangkap antusiasme masyarakat untuk perubahan dari Palembang sangat luar biasa. Pihaknya optimis suara keluhan masyarakat dan peserta kampanye yang hadir akan segera direalisasikan jika dirinya dan Muhaimin Iskandar terpilih sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya.
“Tata kelola dan perubahan akan kami lakukan dalam program 100 hari kerja. Supaya kita (masyarakat) segera merasakan dampak dari perubahan ini,” ungkap Anies.
Baca Juga: Amankan Kampanye Akbar Terbuka Anies Baswedan di BKB, Polrestabes Palembang Terjunkan 500 Personel
Anies pun menilai, kondisi ekonomi masyarakat tak mengalami kemajuan. Keluhan-keluhan yang disampaikan secara langsung oleh masyarakat diklaim perlu ditanggapi serius oleh pemerintah.
“Kondisi hidup dan konomi penuh tantangan. Tadi kita mendengar dari ibu rumah tangga dan pengemudi ketek soal beratnya kebijakan ekonomi. Emang ini mau diteruskan?,” tutur Anies.
Menurut Anies, suara perubahan yang digaungkan oleh masyarakat kelas bawah akan menjadi pemicu perubahan yang meluas di masyarakat. Pihaknya ingin ada pemerataan ekonomi sehingga kekayaan tak hanya dinikmati segelintir orang.
Baca Juga: Usai Didukung UAS, Capres Anies Baswedan Kampanye Akbar di Lubuklinggau
“Semua mengharap perubahan. Kami mengajak perubahan mulai dari perbaikan ekonomi, penyediaan lapangan kerja. Kita juga akan melakukan tata niaga pangan agar peternak, nelayan mendapat penghasilan lebih baik termasuk kebutuhan pangan tumah tangga,” tegasnya.
Sementara itu, Hermanto, sopir kapal ketek merasa bingung dengan kondisi saat ini.
“Apa-apa sulit. Bagaimana caranya agar ketek ini (kapal) bisa ramai, pariwisata bisa ramai lagi,” tuturnya. (**)