Agun Gunandjar Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Dukung Upaya Cegah Stunting

Penulis: - Minggu, 16 Februari 2025
Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan didampingi Wakil Walikota Tangsel dan jajaran Forkompinda, di Tangsel, Banten, Kamis (13/2/2025).(Foto: Dok. Humas DPR RI)

Jakarta, Sumselupdate.com — Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dijalankan di Kota Tangerang Selatan.

Program ini merupakan salah satu janji politik pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran, pada Pemilu 2024.

Bacaan Lainnya

Program MBG yang dimulai 6 Januari 2025, bertujuan menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan target menjangkau 17 juta penerima manfaat hingga akhir 2025, program ini difokuskan kepada kelompok rentan seperti balita, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui. Pemerintah berharap bahwa program ini dapat berkontribusi pada peningkatan kecerdasan anak dan mengurangi angka malnutrisi serta stunting di Indonesia.

“Masalah malnutrisi dan stunting memang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, meskipun sejumlah program telah dilaksanakan untuk memperbaiki keadaan ini. Di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang telah berperan menurunkan angka stunting di beberapa daerah. Oleh karena itu, program MBG juga diharapkan dapat memberi dampak positif dalam pemenuhan gizi masyarakat serta menurunkan angka stunting secara signifikan,” ujar Agun usai meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan didampingi Wakil Walikota Tangsel dan jajaran Forkompinda, di Tangsel, Banten, Kamis (13/2/2025).

Sebagaimana diketahui, Indonesia masih mencatatkan angka kekurangan gizi yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari ASEAN Food Nutrition Report 2021, sekitar 24,1 juta penduduk Indonesia atau sepertiga dari jumlah penduduk ASEAN yang kekurangan gizi berasal dari Indonesia.

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI juga menunjukkan beberapa provinsi dengan tingkat stunting tertinggi, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua.

Dia menambahkan, selain berfokus pada peningkatan gizi, program MBG juga dirancang untuk memberikan dampak positif lain, seperti menggerakkan ekonomi lokal.

Melalui keterlibatan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasokan bahan makanan, program ini diharapkan dapat memperkuat sektor ekonomi lokal. Di sisi lingkungan, MBG juga diperkirakan dapat berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon, karena pendekatannya berkelanjutan.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menekankan pentingnya pendampingan dalam pengelolaan anggaran program MBG untuk memastikan dana yang dialokasikan digunakan secara tepat dan transparan. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan serta menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan program yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, program MBG diharapkan dapat menjadi solusi konkret meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya menghadapi masalah stunting dan malnutrisi yang masih mempengaruhi banyak keluarga di seluruh tanah air.(duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait