Korut Bekukan Program Nuklirnya, Korsel: Lampu Hijau Jelang KTT

Selasa, 24 April 2018
Presiden Korsel Moon Jae-In.

Seoul, Sumselupdate.com – Pemimpin Korea utara Kim Jong-Un akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In. Korut juga berharap dapat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.

Pertemuan Kim Jong-Un dengan Moon Jae-In akan digelar di daerah gencatan senjata, desa perbatasan Panmunjom pada Jumat (27/4) mendatang. Moon Jae-In menyambut baik keputusan pemimpin Korut yang akan membekukan program nuklirnya dan berfokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bacaan Lainnya

“Keputusan Korea Utara membekukan program nuklirnya merupakan keputusan yang signifikan untuk program denuklirisasi sepenuhnya di semenanjung Korea,” kata Moon Jae-In, dalam pertemuan reguler di Gedung Biru, dilansir Reuters, Senin, (23/4/2018) seperti dikutip dari detikcom.

“Ini adalah lampu hijau yang meningkatkan peluang positif di KTT Korut dengan Korsel dan Amerika Serikat. Jika Korea Utara menjalani program denuklirisasi mulai saat ini, maka masa depan yang cerah bagi Korut akan terjamin,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Korsel menghentikan siaran propaganda mereka melalui pengeras suara yang dipasang di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Tak cuma soal propaganda, biasanya lagu-lagu K-pop juga disiarkan lewat pengeras suara tersebut.

Juru bicara Korea Selatan, Choi Hoi-Hyun mengatakan, dimatikannya siaran melalui pengeras suara diharapkan dapat meredam ketegangan militer antara kedua negara.

“Kami berharap keputusan ini akan membuat kedua Korea menghentikan kritik dan berkontribusi menciptakan perdamaian dan awal permulaan yang baru,” ujar Choi.

Sikap itu muncul setelah Korut mengatakan pihaknya segera menangguhkan uji coba nuklir dan rudal, membongkar lokasi uji coba nuklirnya. Korut menyebut penangguhan program nuklir untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian, serta deklarasi untuk menyambut pemimpin dunia.

Penghentian siaran propaganda ini merupakan pertama kalinya selama lebih dari dua tahun terakhir. Korea Utara juga memiliki pengeras suaranya sendiri di perbatasan, akan tetapi tidak ada seorang pejabat kementerian pertahanan pun yang dapat mengonfirmasi bahwa mereka juga telah menghentikan hal serupa. (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.