WNI di Arab Saudi Peringati Hari Pekerja Migran Indonesia dengan Pertunjukan Seni

Minggu, 24 November 2019
Peringatan Hari Pekerja Migran Indonesia di KBRI Jeddah.

Jeddah, Sumselupdate.com – Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari 24 aliansi organisasi PMI di Arab Saudi memadati Balai Nusantara Wisma Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah dalam rangka memperingati Hari Pekerja Migran Indonesia 2019, Jumat (22/11).

Selain dihadiri Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin dan jajaran staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, kegiatan yang berlangsung dari sore hingga malam dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI Khairul Anwar, Plt Dirjen Binapenta Aris Wahyudi dan Atase Tenaga Kerja KBRI Riyadh Sadullah.

Peringatan Hari Pekerja Migran Indonesia tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Kemasan acara yang kental dengan nuansa budaya Tanah Air dan cinta tanah air cukup terasa. Panggung diwarnai dengan pertunjukan seni tari, aktraksi pencak silat, pembacaan puisi bertema perjuangan PMI dalam mengais rezeki di rantau jauh dari sanak famili dan hiburan musik dangdut yang semunya dijadikan para PMI yang bekerja di sejumlah kota di Arab Saudi.

Di sela-sela peringatan Hari Buruh Migran Indonesia yang bertema ‘Sumber Daya Manusia Unggul untuk Indonesia Maju’, panitia memberikan penghargaan kepada dua pegawai setempat KJRI Jeddah atas dedikasi mereka dalam melayani masyarakat yang tak kenal waktu. Keduanya adalah Ahmad Kurniawan dan Zainullah Martoyo.

Advertisements

Penegasan komitmen cinta tanah air, menjaga citra dan martabat bangsa, menjunjung tinggi budi pekerti luhur dan nilai ketimuran, serta menghormati hak-hak asasi manusia yang tertuang dalam sebuah naskah deklarasi PMI Arab Saudi juga digelorakan oleh Muhammad Roland Kamal, mewakili Aliansi PMI di Arab Saudi,.

Dalam sambutannya, Konjen RI Jeddah menyampaikan penghargaan kepada para pegiat LSM yang telah bahu-membahu dengan KJRI dalam memberikan bantuan kepada WNI lain yang tengah tertimpa masalah. KJRI Jeddah dalam upaya memperkuat pelidungan bagi WNI telah lama membentuk semacam jaring pengaman melalui satgas-satgas yang tersebar di seluruh wilayah kerjanya.

Konjen RI menyampaikan enam program unggulan dalam upaya melayani dan melindungi masyarakat, yaitu pelayanan terpadu (Yandu), welcoming session bagi PMI yang baru tiba, pelayanan paspor cukup sekali datang, pengurusan janazah gratis, layanan pendidikan bagi anak-anak WNI dan penyelenggaraan pelatihan keterampilan bagi PMI. “Setiap ada pelayanan terpadu kita datang secara berobongan, kita seperti memindahkan KJRI ke provinsi-provinsi,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Konjen mengungkapkan selama setahun KJRI telah membantu pengurusan sebanyak 700 jenazah WNI, belum termasuk jemaah umrah. Sepanjang 2018, sebanyak 8 ribu WNI Overstayer telah dilayani pengurusan kepulangannya dari Wilayah Kerja KJRI Jeddah. Ditambahkan Konjen, selama dalam kepemimpinannya, KJRI Jeddah telah berhasil mengupayakan pembebasan 6 WNI dari hukuman mati.

Sepanjang 2018 KJRI Jeddah berhasil mengupayakan pencairan uang diyat (blood money), sebesar Rp 4,7 miliar. Umumnya, uang diyat ini umumnya diperoleh keluarga WNI yang menjadi korban kecelakaan lalulintas. Selain itu, sejak 2017 hingga kuartal tiga 2019 gaji PMI senilai Rp53 miliar yang ditahan majikan berhasil diselamatkan KJRI .

Dalam kesempatan tersebut Konjen Hery mengingatkan para PMI agar fokus bekerja sebagaimana niat semula saat meninggalkan keluarga di tanah air. Dia juga berpesan agar PMI menjaga nama baik negara dan bangsanya dengan berperilaku baik di negara orang dan menaati hukum negara setempat. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujarnya mengutip sebuah kata bijak.

Sementara itu, dalam sambutan pendeknya Sekjen Kemenaker Khairul Anwar menyampaikan, aneka permasalah PMI yang muncul di Arab Saudi tidak lepas dengan persiapannya di tanah air. “Selain memahami bagaimana prosedur dan aturan di Arab Saudi, memahami tata ada bagaimana bekerja di luar negeri, PMI harus mempunyai kesiapan mental, kompetensi, keterampilan dan (penguasaan) bahasa,” ucap Khairul.

Penyuluhan hukum dan bimbingan masyarakat disampaikan oleh Pelaksana Fungsi Konsuler-1 merangkap Koodinator Pelayanan dan Pelindungan Warga, Safaat Ghofur, yang tampil bersama dengan Konsul Tenaga Kerja Mochamad Yusuf yang mengangkat berbagai permasalahan yang dialami oleh PMI dan upaya penyelesaiannya. (rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.