Wakil Ketua BKSAP DPR: Palestina Berada di Tahap Krusial

Jumat, 14 Juni 2024

Jakarta, Sumselupdate. com- Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta mengatakan, soal Palestina menghadapi Israel berada di tahap krusial. Sebab, dalam negeri Israel memiliki tiga sikap yakni orang-orang yang mau menerima koeksisten hidup bersama antara Israel sebagai warga dengan Palestina sebagai warga.

Yang kedua mau koeksistensi sebagai negara Israel sendiri Palestina negeri sendiri di dua negara dan yang ketiga tidak mau menerima dua negara. Israel hanya bisa diisi satu negara yaitu negara Israel di tanah yang dulu namanya Palestina.

Bacaan Lainnya

Menurut Sukamta kelompok ini sekarang sedang berkuasa, pemerintah, partai-partai, maupun rakyat sedang berada di sayap kanan paling kanan, sangat ekstrem. Mereka punya tiga sikap terhadap Palestina.

Mereka memberi ultimatum kepada Palestina, perang sampai Palestina habis atau mereka mau tinggal tapi tidak boleh punya pemerintahan sendiri, tidak boleh punya hak pilih, tidak boleh memiliki pemerintah pusat, paling boleh memerintah sampai tingkat daerah.

Yang ketiga seluruh warga Palestina pergi dari Palestina dan Israel mau membiayai kalau ada negara yang menampung . ‘Yang ketiga ini sekarang ada. Dulu Simon Perez mau koeksisten hidup dua negara, solusi dua negara dimotori banyak negara dunia internasional termasuk Indonesia ingin ada solusi dua negara, “ujar Sukamta di ruang diskusi wartawan DPR Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Dikatakan, dengan peristiwa Gaza mau tidak mau kita punya tafsir bahwa yang ketiga sedang mengusahakan agar Gaza bersih dari penduduk Palestina.

Sukamta awalnya menduga hanya membebaskan sandera dan melumpuhkan Hamas, ternyata melumpuhkan Hamas tidak bisa ketika warga negara Palestina masih ada di situ. Sehingga dilakukanlah upaya pembersihan seluruh sarana kehidupan, infrastruktur, jalan-jalan pemerintahan, sejarah di Gaza dihancurkan. Bahkan fasilitas untuk menunjang kehidupan dihancurkan, rumah sakit maupun sekolah.

“Saya makin yakin yang mereka ingin lakukan itu genosida. Ketika bantuan untuk pengungsi seperti mie instan dari Indonesia dirampas, dirampok, diinjak-injak dan tidak bisa dikonsumsi.Ini berarti sudah genosida. Orang dibuat lapar, yang sakit enggak bisa diobati dan tempat itu gak bisa dihuni lagi, “katanya.

” Karena para ekstremis yang menjadi penguasa di Israel, satu-satunya logika yang bisa membuat mereka tunduk adalah kekuatan. Sayang apa yang dilakukan Israel hari direstui juga negara-negara besar,”jelas Sukamta.

Dia menilai, statement pejabat dan politisi dunia bisa berubah-ubah, tapi apa yang dilakukan Israel itulah yang harus dibaca. Dan itu yang sedang terjadi di dunia. Negara pendukung Israel tidak akan mendengarkan statement pejabat dan jeritan hati kemanusiaan.

Namun jika konstituensi mereka terancam, calon presiden terancam tidak terpilih, anggota senat dan anggota DPR terancam tidak terpilih, baru mereka berpikir bagaimana memperbaiki komunikasinya. Sikap dasar mereka membunuh warga Palestina dan warga asli merebut tanahnya dan membangun atas nama dirinya sendiri. (duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.